Mengunjungi  museum merupakan salah satu wisata penting yang perlu dikenalkan kepada anak sejak dini. Manfaat museum, antara lain akan menambah wawasan dan meningkatkan rasa ingin tahu anak. 

“Setelah melihat rangka hewan paus di Museum Zoologi, Bogor,  ak henti-henti Rendra membicarakan soal paus. Di rumah ia mengambil buku tentang hewan, dan meminta saya membacakannya,” ujar Moms Nani takjub. Padahal buku ini sudah hampir setahun ia belikan. Dan tidak pernah dilirik anaknya. 

Namun, membawa anak mengunjungi museum memang terkadang tidak mudah. Khususnya anak usia batita dan balita yang lasak. Berikut beberapa tip yang mungkin bisa membantu Moms menikmati museum bersama si Kecil: 

Kelola ekspektasi

Sewaktu Moms belum memiliki anak, Moms bisa berlama-lama menikmati dolmen, menhir atau punden berundak yang merupakan peninggalan megalitikum di Museum Nasional. Tapi belum tentu si Kecil memiliki minat yang sama. Mungkin dia lebih senang berlari-lari atau seolah bermain petak umpet di halaman museum. 

Jangan kecewa ya Moms karena Moms bisa lagi melihat atau menikmati museum seperti dulu. Turunkan ekspektasi. Yang penting adalah si Kecil bahagia bepergian ke museum, meskipun bukan dengan ‘cara’ Moms menikmatinya.

Gunakan kereta dorong atau gendongan bayi

Pastikan Moms membawa sesuatu untuk mengangkut bayi, baik gendongan, stroller atau membawa keduanya, supaya Moms dan ayahnya tidak kelelahan saat wisata ke museum. Dengan gendongan bayi, Moms bisa memberikan susu sambil menjelajah, dan kemudian juga membuai si Kecil untuk tidur siangnya. Gendongan juga lebih mudah dipakai untuk menjelajah  museum atau harus melalui tangga atau medan yang berat.

Untuk menghindari rasa pegal menggendong? Kereta dorong bayi pilihan terbaik. Selama Anda terus bergerak, anak dapat bertahan cukup lama di dalam kereta dorong sebelum mulai rewel. Stroller juga pilihan tepat untuk menjelajah museum yang luas.

Biarkan dia menjelajah

Ketika bayi di usia mulai semakin banyak bergerak, Moms akan sulit mengendalikannya hanya berada di gendongan atau stroller.  Dia akan bosan dan rewel. Jadi, pada area yang memungkinkan ia bergerak, keluarkan anak dari gendongan atau kereta dorong. Biarkan ia menjelajah. Moms bisa memegang tangannya atau membantunya berjalan. Mungkin anak yang baru bisa berjalan, lebih memilih merangkak untuk petualangannya. Biarkan saja. Moms cukup siapkan tisu pembersih untuk menyeka tangan dan baju ganti.

Rencanakan tidur siang 

Pergi seharian ke museum bukan berarti jadwal tidurnya terlewatkan. Ini malah bisa memicu kerewelannya. Pada jadwal tidurnya, gendong si Kecil untuk meninabobokannya. Anak bisa terus tidur di gendongan atau di kereta dorong. Di saat ia tidur, Moms bergantian dengan ayahnya bisa memaksimalkan waktu menikmati museum tanpa gangguan.  

Bawalah sesuatu untuk dikunyah bayi

Empeng atau theeter (mainan yang bisa digigit bayi) bisa sangat membantu saat Moms mencoba membuat bayi teralihkan dan agak diam. Memberi mereka sesuatu untuk dimasukkan ke dalam mulut  adalah strategi yang bagus untuk membuat mereka terhibur dan tidak rewel.

Dan saat Moms bepergian, pastikan membawa gantungan empeng! Di tengah keramaian, dan mungkin kelelahan, empeng ini mudah lenyap. Dan kehilangan empeng bayi dalam perjalanan bukanlah pengalaman yang menyenangkan. Seperti empeng, theeter juga diberi gantungan. Posisikan di kereta dorong bayi agar mudah terlihat dan tidak menghilang. Bawa beberapa mainan. 

Berbagi beban

Jika Moms bisa mengajak saudara atau orang tua untuk berbagi tugas, mungkin akan bisa menjadi pengalaman yang lebih menyenangkan.  Ketika satu orang mulai kelelahan, berikan bayi itu kepada orang lain untuk menghiburnya. Ini memberikan istirahat untuk orang dewasa.

Rencanakan perjalanan museum

Teliti sebelumnya hal-hal menarik yang ada di museum yang akan Moms kunjungi. Tandai hal atau artefak yang menarik perhatian Moms di museum tersebut.  Saat tiba di museum, kunjungi terlebih dulu area benda atau artefak menarik tersebut. Di saat semuanya masih segar. Terkadang pada akhirnya, bayi menjadi bosan dan pemarah (dan mungkin Moms dan ayahnya juga…). Nah, jika Moms sudah melihat pameran atau artefak yang paling penting bagi Moms, tentunya tidak akan terlalu mengecewakan jika waktu kunjungan ini disudahi. 

Gunakan makanan untuk keuntungan Anda

Biasanya museum melarang Moms membawa makanan dari luar atau makan di area museum. Satu botol susu mungkin masih diijinkan, tapi itu tidak bisa memuaskan rasa lapar. Jadi, sebelum memasuki museum, pastikan si Kecil sudah kenyang. Bayi yang lapar adalah bayi yang pemarah, dan bayi yang pemarah bukanlah penggemar berat museum.

Jika si Kecil mulai rewel dan strategi Moms yang lain tidak berhasil, mungkin inilah saatnya untuk keluar dari pameran untuk istirahat makan di area food court. Kadang harga makanan sedikit lebih mahal. Tapi dengan lapar yang sudah terpuaskan,  Moms dan si Kecil akan siap untuk penjelajahan berikutnya di museum.

Bersikaplah fleksibel

Mungkin Moms tidak bisa melihat semuanya. Mungkin penjelajahan museum Moms harus terjeda istirahat beberapa kali. Mungkin Moms tidak bisa sepenuhnya menikmati museum, tidak apa-apa Moms. Sebenarnya tetap banyak manfaat yang didapatkan dengan membawa si Kecil ke museum. Dan, yang pasti akan tetap menjadi pengalaman keluarga yang tak terlupakan.