Berjalan dengan gaya ballerina yang menjinjit dengan kaki dan jari kaki depan sering terjadi pada si Kecil yang baru belajar berjalan. Namun, jika setelah usianya melewati 24 bulan, anak masih berjalan jinjit, inilah saatnya Moms mencari tahu penyebab dan cara mengatasinya.

Menimbulkan beberapa masalah

Sebenarnya jika hanya sesekali dilakukan, dan itu terjadi di masa awal belajar jalan, si Kecil dengan gaya jinjit tidak akan mengalami deformitas atau perubahan pada struktur tulangnya. 

Meki demikian, berjalan jinjit ini juga dapat menyebabkan beberapa permasalahan, di antaranya:

  • Lebih mudah tersandung atau lebih mudah mengalami cedera, seperti pergelangan kaki terkilir atau terjatuh. Hal ini  karena jalan jinjit menyebabkan pola berjalan pada beberapa anak mungkin menjadikannya tidak seimbang atau kurang stabil.
  • Proses berjalan menjadi tidak efisien
  • Jarak per langkah lebih pendek, sehingga anak perlu melangkah lebih cepat yang selanjutnya dapat lebih menguras energinya. 
  • Pembebanan lebih kepada otot-otot betis (otot gastroknemius dan soleus) sehingga dapat menyebabkan kram
  • Timbul nyeri pada kaki
  • Terjadi kapalan (callous)
  • Stress fracture
  • Kesulitan mencari sepatu yang cocok karena tekanan berlebih akibat jalan jinjit pada ujung kaki
  • Keterbatasan lingkup gerak sendi dorsofleksi (menggerakan telapak kaki ke arah depan atau atas) pergelangan kaki.

Kapan perlu diwaspadai

Bila si Kecil mengalami hal-hal di bawah ini, Moms rasanya perlu  mewaspadai dan melakukan evaluasi lebih lanjut adalah :

  • Gaya berjalan jinjit si Kecil itu menetap setelah usianya di atas 2 tahun.
  • Jika si Kecil telah mampu berjalan normal, namun pada perkembangannya berubah menjadi berjalan jinjit.
  • Jika ada gejala-gejala lain yang menyertai, misalkan gangguan neurologis, motorik, dan perkembangan lainnya.

Nah, bila ditemukan hal-hal di atas, sebaiknya anak tersebut dibawa ke dokter untuk menjalani evaluasi menyeluruh untuk mencari kemungkinan penyebabnya. Pada kasus anak yang terus menerus berjalan jinjit, biasanya orang tua dianjurkan untuk mengkonsultasikannya ke dokter. Hal ini penting dilakukan agar si Kecil segera mendapatkan evaluasi awal tentang  pola jalan jinjitnya serta untuk mencegah komplikasi jangka panjang.

Cara mengatasi

Cara mengatasi anak yang berjalan jinjit tergantung pada penyebab/ diagnosis yang mendasari ia berjalan jinjit. Dlihat pula usia anak dan tingkat keparahannya dalam berjalan jinjit. 

Untuk memperbaiki cara berjalannya, si Kecil bisa jadi disarankan melakukan terapi fisik,  misalnya: 

  • latihan peregangan (stretching) untuk meregangkan ototnya yang kaku.
  • pelatihan memperkuat posisi  tubuh tertentu.
  • Aktivitas dan latihan untuk memperkuat otot betis, hamstring dan tubuh.

Si Kecil pun dipasangkan alat tertentu untuk mempertahankan posisi kaki yang baik dan memperbaiki pola berjalan. Biasanya sepatu bot sering dipakai untuk membantu anak memperbaiki jalan jinjitnya. Pada tingkat yang parah, mungkin, anak perlu menjalani operasi atau pemasangan gips. 

Namun, sebagai langkah awal, biasanya Moms diminta mendorong si Kecil me-reka ulang gaya berjalannya. Mengajaknya jalan perlahan-lahan dengan kaki menapak rata di lantai atau tanah. Lama-lama si Kecil pun terbiasa jalan tanpa jinjit. 

^IK