Terlalu banyak mengonsumsi gula tidak hanya dapat menyebabkan kerusakan gigi pada anak, namun juga peningkatan berat badan berlebih hingga obesitas.

Anak-anak sangat menyukai makanan dan minuman manis. Itu sebabnya banyak produk makanan dan minuman yang menambahkan gula dan sirup untuk menguatkan  rasa manis agar disukai oleh anak-anak. Gula tambahan ini memiliki nama yang berbeda-beda, seperti gula merah, pemanis jagung, sirup jagung, dekstrosa, fruktosa, glukosa, sukrosa, madu, laktosa dan lainnya. 

Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi asupan gula pada makanan dan minuman anak.

Baca label nutrisi / komposisi produk

Sebelum membeli produk makanan dan minuman kemasan, baca dengan teliti label nutrisinya. Gula biasanya ditulis terpisah. Selain gula alami, Anda juga bisa menemukan gula tambahan dengan cara membaca komposisi produk tersebut. Konsumsi gula tambahan untuk anak berusia di atas 2 tahun adalah kurang dari 25 gram (sekitar 6 sendok teh) per hari. Sedangkan pada anak di bawah usia 2 tahun tidak disarankan mengonsumsi gula tambahan. 

Beri air dan susu

Alih-alih memberi anak minuman manis seperti soft drink, teh manis dan minuman buah, lebih baik berikan susu. Susu mengandung gula alami (laktosa) serta mengandung kalsium, protein, vitamin D, dan nutrisi lain yang dibutuhkan anak. 

Batasi jus buah

Jus buah memiliki kandungan gula yang lebih tinggi dibandingkan buah utuh dengan jumlah penyajian yang sama.  American Academy of Pediatrics merekomendasikan asupannya tidak lebih dari 4 ons sehari untuk anak usia 1- 3 tahun, 4- 6 ons untuk anak usia 4 - 6 tahun, dan 8 ons untuk anak usia 7 -14 tahun. Hindari pemberian jus buah pada anak kurang dari 1 tahun.

Pilih makanan segar

Batasi makanan olahan dan kemasan, seperti kecap, saus salad, dan lainnya. Dalam pemrosesannya, gula sering ditambahkan ke dalam produk makanan tersebut.