Renang merupakan keterampilan yang sebaiknya dimiliki si Kecil, Moms. Salah satu manfaat kesehatannya adalah meningkatkan kesehatan fisik si Kecil, termasuk melatih kekuatan dan fleksibilitasnya. 

Tapi, bagaimana bila Moms sebagai orang tua tidak bisa renang, bahkan mungkin fobia berenang? Apakah itu akan menurun pada si Kecil? Hm, tenang saja, Moms. Kemampuan berenang itu tidak ada hubungannya dengan genetic. Moms yang tidak bisa berenang tidak lantas membuat anak juga tidak jago berenang atau takut berenang. Tapi, memang para ahli mengatakan bahwa umumnya bila orang tua tidak berenang tanpa disadari mentransfer fobia mereka kepada anak-anaknya. Ini mungkin yang membuat anaknya juga ikut-ikutan takut berenang.

Berikut beberapa tip yang dapat membuat si Kecil nyaman berenang:

Manfaatkan waktu mandi sebaik-baiknya

Moms bisa mengenalkan renang sejak dini. Moms bisa mulai dengan menggunakan acara memandikan si Kecil sebagai kesempatan untuk membiasakannya dengan air. Cobalah gunakan bak mandi. Nah, saat di bak mandi, basahi atau guyur perlahan kepalanya dengan air. Biarkan  air melewati kepalanya dan  telinganya. Saat air mengalir di telinga mungkin terasa aneh bagi si Kecil. Bisa jadi pula anak tidak menyukainya. Tapi, terus lakukan agar si Kecil terbiasa.  Hingga memasuki usia setahun, seharusnya  anak-anak telah merasa nyaman mandi dengan air yang diguyur di kepala dan wajahnya.

Daftarkan kelas renang bayi

Program berenang ada yang untuk bayi dan batita.  Ini kelas bagus bagi tumbuh kembang si Kecil. Karena dapat membantu si Kecil Moms mengembangkan keterampilan motorik dan keberanian. 

Moms yang tak bisa berenang jangan takut berpartisipasi. Kolam yang dipakai kursus berenang bayi ini sangat dangkal. Moms akan aman  berdiri di kolam.  Selama kelas, Moms melakukan latihan seperti memposisikan anak-anak di atas permukaan air dengan perut di dalam air, selanjutnya menggerakkan dan membiarkan anak menendang kaki dan memercikkan air kolam.

Daftarkan kelas renang dengan instruktur

Ketika si Kecil menginjak usia 3 tahun, dia sudah bisa ikut pelajaran berenang, tanpa keterlibatan orang tua. Moms bisa mendaftarkan untuk ikut les renang privat atau berkelompok. 

Tidak terlalu muda untuk ikut kelas renang? Tidak, Moms. Semakin lama Moms menunda anak belajar berenang, semakin ketakutan ia belajar berenang. Apalagi, jika si Kecil termasuk penakut dengan air. Tapi, selama les ini sebaiknya Moms, pengasuh atau pun orang dewasa yang dipercaya, ikut mengawasi.

Mulai dengan permainan yang menyenangkan

Biasanya di kelas renang balita itu, si Kecil belajar dengan permainan. Ia tidak serta merta belajar langsung turun ke dalam kolam. Gurunya akan melakukan kegiatan yang menyenangkan, membangun kepercayaan, dan meningkatkan kepercayaan diri anak. Seperti si Kecil duduk dulu di pinggir kolam, lalu diminta menggerakan kaki untuk membuat percikan air ke gurunya. Baru perlalhan-lahan turun ke dalam kolam. 

Perhatikan detail 

Pemula dalam belajar berenang sensitif dengan suhu air. Bayangkan, bagi si Kecil itu kolam renang itu terasa sangat luas, lalu begitu masuk ternyata mendapati air begitu dingin. 

Tapi Moms perlu perhatikan bahwa anak -anak tidak memiliki banyak lemak tubuh, jadi jika airnya dingin, tubuhnya akan menjadi kaku dan akhirnya ia  mogok untuk belajar berenang. Jadi, cek suhu kolam renang sebelum membawanya masuk ya, Moms.

Selain suhu kolam, Moms perlu membelikan baju renang yang berkualitas untuk si Kecil. Pakaian renang berbahan dasar lycra sangat ideal karena kainnya tidak menyerap air dan ringan. Sementara jika bahan katun atau kaos akan membuat beban ekstra baginya untuk bergerak lebih nyaman. Dengan mudah bergerak, juga membuat suhu tubuh anak lebih cepat menghangat di dalam kolam renang.

Ikut berendam

Moms… meski tidak bisa berenang, sebaiknya Moms juga turut masuk ke kolam. Jadilah pemandu sorak yang aktif untuk anak. Jangan hanya menunggu di tepi kolam, sambil sibuk ngobrol atau memainkan hape

Dengan melihat orang tuanya yang diketahui si Kecil tidak bisa berenang, tapi berani  menaklukkan air, itu mengirimkan pesan yang kuat dan persuasif kepada anak untuk lebih berani di kolam renang. 

Dengan cara ini, siapa tahu Moms pun turut memiliki keberanian untuk belajar berenang juga. Sehingga bukan hanya si Kecil, Moms pun akan bisa melesat seperti ikan di air. Seru, lho, jika semua anggota keluarga bisa berenang. Banyak aktivitas dan wisata  air bisa dilakukan nantinya.  

^IK