Usia batita hingga balita ini merupakan usia penting bagi para orang tua untuk mewaspadai perkembangan penglihatan anaknya. Dari usia 2 hingga 5 tahun, si Kecil akan menyempurnakan kemampuan visual yang diperoleh selama masa bayi. Ia pun sangat membutuhkan penglihatan yang baik untuk mengembangkan motorik halus dan kasarnya. 

Menumpuk blok bangunan, menggelindingkan bola, mewarnai, menggambar, memotong, antara lain kegiatan si Kecil usia balita hingga balita yang membutuhkan ditunjang oleh kemampuan visual. Ia perlu belajar mengkoordinasikan mata-tangan-tubuh yang dipandu secara visual, keterampilan motorik halus, dan kemampuan persepsi visual yang diperlukan untuk belajar membaca dan menulis.

Pada masa ini pun orang tua perlu mewaspadai adanya masalah dalam penglihatan. Semakin dini Moms mengetahui permasalahannya, maka terapi untuk mata si Kcil akan semakin memberikan hasil yang baik. Nah, apa sajakah permasalahan mata pada usia  2 – 5 tahun? Bagaimana cara mengetahuinya? Simak penjelasannya ya Moms…

Mata juling dan mata malas

Pada usia ini Moms perlu waspada terhadap adanya masalah penglihatan, seperti mata juling atau mata malas. Kedua masalah mata tersebut sering berkembang pada rentang usia ini. Mata juling atau strabismus membuat satu atau kedua mata yang berputar ke arah dalam atau ke luar, tidak menatap lurus. Sedangkan, Amblyopia atau umumnya dikenal sebagai mata malas adalah kurangnya penglihatan yang jelas pada satu mata, yang tidak dapat sepenuhnya dikoreksi dengan kacamata. Mata malas sering berkembang sebagai akibat dari mata juling, tetapi dapat terjadi tanpa tanda-tanda yang terlihat.

Selain itu, Moms juga harus mengawasi bila si Kecil ada tanda-tanda indikasi keterlambatan perkembangan diri. Selain melakukan pemeriksaan ke dokter anak untuk memastikan penyebab gangguan atau keterlambatan perkembangan si Kecil, Moms periksakan juga mata si Kecil. Bisa saja terjadi gangguan perkembangan si Kecil itu akibat ia bermasalah dengan penglihatan. Kesulitan mengenali warna, bentuk, huruf, dan angka dapat terjadi jika ada masalah penglihatan. Jadi, periksakan mata si Kecil ya Moms… Bawalah ke dokter spesialis mata. 

Tanda-tanda masalah mata dan penglihatan

Menurut American Public Health Association, sekitar 10% anak prasekolah memiliki masalah mata atau penglihatan. Namun, anak-anak seusia ini umumnya tidak akan menyuarakan keluhan tentang matanya. Yah… bagaimana, dong? Di sinilah justru orang tua yang harus lebih memerhatikan tanda-tanda yang mungkin mengindikasikan masalah penglihatan pada anaknya. Masalah itu seperti: 

  • Duduk terlalu dekat dengan TV atau memegang buku terlalu dekat.
  • Sering menyipitkan mata.
  • Sering memiringkan kepalanya.
  • Suka menutupi mata.
  • Sering mengucek matanya.
  • Rentang perhatian pendek untuk usia anak.
  • Memutarkan mata ke arah dalam atau ke luar.
  • Kepekaan terhadap cahaya.
  • Kesulitan dengan koordinasi mata-tangan-tubuh saat bermain bola atau bersepeda.
  • Menghindari aktivitas mewarnai, menggambar, dan aktivitas detail lainnya.

Jika Moms melihat tanda-tanda seperti tersebut di atas segera konsultasikan ke dokter. Sebaiknya lagi jjika membawa si kecil untuk berkonsultasi ke dokter optometri. Tindakan pengobatan dini, membuat masa depan penglihatan si Keci bida terselamatkan dan tidak menggganggu kehidupannya di masa depan. 

Permainan ‘Mata’

Moms, pada rentang usia 2-5 tahun, si kecil akan menjadi anak yang lasak, senang dengan permainan. Manfaatkan gaya lasak si Kecil ini Moms bisa terlibat dalam aktivitas bersama si Kecil demi peningkatan kemampuan penglihatannya. Mainan, permainan, dan aktivitas waktu bermain membantu dengan merangsang proses perkembangan visual si Kecil. Berikut beberapa aktivitas yang dapat Moms lakukan untuk membantu si kecil yang  prasekolah berhasil mengembangkan keterampilan visualnya:

  • Berlatih melempar dan menangkap bola atau bola kertas.
  • Bacakan buku atau tulisan yang menarik dengan lantang, dan biarkan dia melihat apa Moms yang sedang baca itu.
  • Sediakan papan tulis atau cat jari. Dan bermainlah dengan alat ini bersama si Kecil.
  • Dorong aktivitas bermain yang membutuhkan koordinasi tangan-mata, seperti menyusun balok dan menyusun puzzle.
  • Mainkan permainan memori sederhana.
  • Berikan kesempatan untuk mewarnai, memotong dan menempel.
  • Luangkan waktu untuk bermain di luar ruangan termasuk permainan bola, bersepeda/sepeda roda tiga, aktivitas berayun dan berguling.
  • Dorong si Kecil  berinteraksi dengan anak lain.

Masih banyak cara lainnya bisa Moms lakukan. Dan, jangan lupa memeriksakan mata anak, tanpa menunggu ia terlihat mengalami gangguan visual. Ingat Moms, masa batita dan balita ini adalah  waktu untuk mengembangkan kemampuan visual yang dibutuhkan seorang anak di sekolah dan sepanjang hidupnya.

^IK