Anak tantrum seringkali membuat orang tua frustasi. Padahal, ada cara mudah menenangkan anak tantrum. 

Kebanyakan tantrum terjadi pada anak berusia 2 tahun, ketika keterampilan bahasa anak mulai berkembang, namun mereka belum bisa mengatakan apa yang mereka inginkan, rasakan atau butuhkan. Seiring meningkatnya keterampilan berbahasa anak, tantrum cenderung menurun karena mereka sudah bisa menyampaikan keinginan mereka dengan bahasa yang Anda  mengerti. 

Mencegah anak tantrum 

Mencegah selalu lebih baik. Karena itu, untuk menghindari tantrum sebaiknya Anda melakukan langkah-langkah ini: 

  • Berikan pujian ketika anak menunjukkan perilaku baik atau menunjukkan pencapaian. Misalnya, memuji ketika dia bisa memakai baju atau mandi sendiri. 
  • Setiap orang butuh memegang kendali, begitu pula anak. Cobalah memberi anak kendali atas hal-hal kecil, misalnya dengan menawarkan pilihan. “Apakah kamu ingin jus jeruk atau jus apel?”   “Apakah kamu ingin menyikat gigi sebelum atau sesudah mandi?” 
  • Alihkan perhatian anak dengan menawarkan sesuatu yang lain. Atau cukup ubah lingkungan. Bawa si Kecil keluar atau ke dalam atau pindah ke ruangan yang berbeda. 

Menenangkan anak tantrum

Bagaimana jika tantrum tidak bisa dihindari? Berikut ini  cara mengatasi anak tantrum:

  • Tetap tenang, jangan terpancing untuk marah karena akan membuat situasi lebih sulit. 
  • Akui kekesalan dan kemarahan anak. Misal dengan mengatakan,”Mama mengerti kok perasaan kamu, memang kesal sekali ketika es krim kita jatuh.” Ini dapat membantu mencegah perilaku semakin tidak terkontrol dan memberi anak kesempatan untuk mengatur ulang emosinya. 
  • Menunggu tantrumnya mereda tapi tetap berada di dekat anak. 
  • Jika tantrum terjadi karena anak menginginkan sesuatu, jangan berikan apa yang diinginkannya. Lebih baik pindah ke aktivitas lain.
  • Konsisten.  Apa pun keputusan Anda, lakukan dengan konsisten. Jika tidak, masalahnya bisa menjadi lebih buruk.