Sepertinya sudah semua kegiatan alternatif Moms dan si Kecil lakukan di rumah akibat pandemi ini. Demi meminimalisasi risiko terpapar virus Covid-19, kegiatan dan aktivitas di tempat umum dialihkan ke rumah. Terutama sejak dimulainya belajar dari rumah melalui kelas online, ditutupnya taman bermain, tempat wisata, hingga daycare. Jika Moms mulai kehabisan ide aktivitas di rumah untuk anak, Moms dapat mencoba bermain puzzle jigsaw bersama si Kecil.

Jigsaw puzzle alias teka-teki potongan gambar ini dilakukan dengan menyambungkan potongan tersebut agar menjadi gambar yang utuh. Permainan ini tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak, orang dewasa pun banyak yang menggemarinya. Menyusun puzzle pun dapat menjadi aktivitas bonding Moms dengan anak. Selain itu, banyak manfaat bermain puzzle bagi si Kecil dalam masa perkembangannya.

Meningkatkan kemampuan konsentrasi

Menurut ahli perkembangan anak, cara menghitung lamanya waktu konsentrasi si Kecil adalah dengan 2 – 5 menit x usia mereka. Sehingga, anak usia tiga tahun dapat berkonsentrasi mengerjakan tugas selama 6 – 15 menit, sementara anak usia empat tahun dapat mempertahankan konsentrasinya selama 8 – 20 menit. Menyusun puzzle dapat melatih konsentrasi mereka, Moms. Namun, pilih jenis puzzle yang sesuai dengan usianya. Pasalnya, jika puzzle terlalu sulit, si Kecil cenderung tidak sabaran dan menyerah. 

Meningkatkan kecerdasan spasial

Penelitian dari University of Chicago menemukan hubungan antara kecerdasan spasial dan bermain puzzle. Anak usia 2 – 4 tahun yang terbiasa dengan puzzle memiliki kecerdasan spasial yang lebih berkembang dibanding anak yang tidak. Pada permainan ini, si Kecil akan belajar mengidentifikasi potongan puzzle yang pas dengan menganalisa bentuk dan warnanya. Melalui trial and error, lama-kelamaan si Kecil akan terbiasa.

Memperkuat memori

Puzzle dapat membuat otak anak aktif dan ini sangat  bermanfaat bagi memori jangka pendeknya. Hal ini terlatih dari menyusun puzzle melalui gambar dan warna yang dilihat. Terbukti ketika anak menyusun potongan puzzle yang sama berulang-ulang, waktu yang dibutuhkannya semakin sedikit. Kemampuan otak-lah yang mengingatnya.

Mengembangkan koordinasi tangan dan mata

Si Kecil mengembangkan kemampuan koordinasi tangan mata melalui latihan menggunakan keduanya. Puzzle cukup efektif bagi balita untuk meningkatkan kemampuan ini. Sama halnya dengan menulis, menyusun puzzle melatih anak menelaah informasi melalui mata dan melakukan tindakan dengan gerakan tangannya.

Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah

Menyusun potongan puzzle untuk membentuk gambar yang utuh adalah masalah dasar. Aktivitas ini dapat menjadi kesempatan bagi si Kecil untuk belajar memecahkan masalah. Melalui arahan dan dampingan Moms, lama-kelamaan ia akan terbiasa menyusun puzzle yang berantakan sendiri.