Anak pilah-pilih makanan? Coba atasi dengan strategi berikut. 

Anak batita menjadi picky eater bukanlah sesuatu yang baru. Alasannya? Memang batita cenderung mengalami neofobia atau menolak hal-hal berbau asing, termasuk makanan baru yang belum pernah dicobanya (neofobia makanan), tidak peduli jika makanan itu terlihat dan berbau enak. Sayuran, nampaknya, sering menjadi objek neofobia anak. 

Jangan dipaksa

Bila menemui kondisi seperti ini, kebanyakan orangtua akan memaksa anak untuk makan atau berkonsultasi pada dokter anak dan meminta beragam macam vitamin untuk menambah nafsu makannya. Padahal, bisa jadi penyebabnya adalah hal yang sepele. 

Kegiatan atau aktivitas yang dilakukan Si Batita, mungkin saja berperan menjadi penyebabnya, disampaikan oleh salah seorang penulis buku Food Fights, dokter Jennifer Shu. Batita menghabiskan sebagian besar waktunya untuk belajar keterampilan baru, seperti berjalan dan berbicara. Keterkejutan dengan berbagai pengalaman baru ini membuat mereka tidak dapat lagi menerima keterkejutan baru saat makan, terutama dalam keadaan lelah setelah beraktivitas seharian. 

Perlu diingat, selera makan anak juga dapat berubah saat sakit dan merasa tidak enak badan. Pada anak yang lebih besar, mereka bahkan sengaja menolak makan untuk mendapatkan perhatian orangtua ataupun merasa menyenangkan melihat reaksi orangtuanya.

Terapkan strategi

Untuk menghadapi anak picky eater ini, orang tua sebaiknya tidak perlu stress, bertindak berlebihan dan tetap fleksibel. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan di rumah.  

  • Hindari memaksa dan membujuk anak untuk makan, berikan beberapa porsi kecil menu baru di pagi hari, sebelum anak memulai aktivitasnya.
  • Ajak anak untuk ikut mempersiapkan makanannya
  • Memberikan contoh kepada anak. Anak cenderung meniru orangtua dan orang disekitarnya. Jadi, bila Anda ingin anak mengonsumsi sayuran tertentu, Anda dapat mencontohkannya dengan cara ikut memakan sayuran tersebut di depan anak.
  • Gantilah menu makanan yang diberikan pada anak, karena sama seperti orang dewasa, anak juga dapat merasakan bosan saat makan. Buatlah menu cemilan sehat, disamping hanya membuatkan makanan favorit anak.
  • Pantang menyerah dan terus mencoba menyajikan menu makanan yang baru, karena penelitian menunjukkan diperlukan 10 kali bahkan lebih paparan makanan agar anak mau mengonsumsi makanan tersebut.