Moms ingin si Kecil tumbuh menjadi anak yang cerdas? Merangsang kecerdasan si Kecil bisa dimulai sejak dini, bahkan sejak di dalam kandungan, seiring dengan perkembangan otaknya. 

Otak si Kecil terbentuk sejak di dalam kandungan, dan berlanjut hingga si Kecil lahir. Usia 0-6 tahun, si Kecil berada dalam periode emas (golden age) karena di rentang usia ini otak manusia berkembang paling cepat. 

Perkembangan otak anak

Perkembangan otak si Kecil terjadi di tahun-tahun pertama kehidupannya, Moms. Pada usia 0-2 tahun, otak si Kecil akan berkembang hingga 80%, dan ketika berusia sekitar 5 hingga 7 tahun, otak si Kecil akan mencapai hingga 90% berat otak orang dewasa. 

Usia sekitar 3 tahun sampai 6 atau 7 tahun, merupakan tahap penting dari perkembangan otak anak karena kerangka strategi pencarian informasi muncul. 

Apakah semua anak bisa cerdas? Bisa, Moms. Perlu Moms ketahui, beberapa faktor yang berkontribusi penting dalam memaksimalkan potensi si Kecil adalah genetik, stimulasi dan nutrisi. Nah, selain genetik, semua faktor  masih bisa dimaksimalkan dan saling bersinergi satu sama lain, Moms.  Itulah sebabnya, pada  periode emas, si Kecil perlu mendapatkan stimulasi dan nutrisi yang tepat supaya tumbuh kembangnya optimal. Ketika Moms memberi otak si Kecil stimulasi dini dan berbagai pengalaman, Moms dapat mempercepat perkembangan otaknya. 

Stimulasi untuk merangsang kecerdasan anak

Berikut cara yang bisa Moms  lakukan untuk merangsang kecerdasan si Kecil pada usia dini: 

  • Menurut penelitian ada tiga cara efektif untuk meningkatkan kecerdasan si Kecil. Apa saja? Lengkapi diet si Kecil dengan minyak ikan, berikan pendidikan dini dan melibatkannya dalam membaca interaktif. 
  • Berikan makanan yang kaya nutrisi. Penelitian lain menyebutkan, makanan yang mengandung banyak lemak, tinggi gula dan makanan yang telah diproses, dapat menurunkan IQ si Kecil. Sedangkan diet kaya vitamin dan nutrisi berakibat sebaliknya, dapat meningkatkan kecerdasan si Kecil. 
  • Kenalkan si Kecil dengan buku. Misalnya dengan mengajak si Kecil membaca. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Pediatrics, anak-anak yang telah terpapar membaca di rumah menunjukkan aktivasi area otak yang jauh lebih besar yaitu "semua tentang integrasi multisensor, mengintegrasikan suara dan kemudian rangsangan visual," menurut Dr. John S. Hutton, penulis utama dan peneliti klinis di Pusat Medis Rumah Sakit Anak Cincinnati. Membacakan buku kepada si Kecil juga membangun jaringan otak yang akan melayaninya dalam jangka panjang ketika ia beralih dari verbal ke membaca.

Jadi, nutrisi dan stimulasi tidak bisa dipisahkan dalam proses tumbuh kembang si Kecil, Moms. Bila si Kecil bisa mendapatkan  stimulasi dan nutrisi yang baik di usia dini,  maka peluang si Kecil untuk tumbuh menjadi anak yang cerdas, lebih besar, Moms. 

^IK