Anak lebih pendek dari teman seusianya? Moms perlu khawatir bila menemukan tanda-tanda stunting.

Setiap orang tua tentu menginginkan anaknya memiliki tinggi badan yang optimal. Jika tinggi si Kecil lebih pendek dari teman seusianya, cobalah berkonsultasi pada dokter anak. Biasanya dokter akan menggunakan acuan kurva pertumbuhan dari WHO untuk menentukan apakah tinggi badan anak tergolong ideal atau tidak.

Masalah Gizi Kronik

Berapa tinggi anak? Tanda utama stunting adalah tinggi anak tidak mencapai tinggi ideal dibandingkan dengan usianya. Kondisi ini didapatkan bila pada kurva pertumbuhan anak dari WHO, panjang atau tinggi badan anak kurang dari minus dua standar deviasi median.

Anak yang stunting dianggap memiliki masalah gizi kronik seperti malnutrisi. Malnutrisi dapat ditandai dengan tinggi badan yang kurang, berat badan kurang, kehilangan lemak dan massa otot, pipi dan mata cekung, serta perut tampak bengkak (buncit).

Penyebab stunting bisa bermacam-macam, seperti faktor sosial ekonomi, gizi Moms yang kurang saat hamil, anak mengalami sakit saat bayi, dan kurang asupan gizi.

Stunting bisa menyebabkan masalah di kemudian hari. Tidak hanya dapat meningkatkan risiko mengalami penyakit degeneratif seperti diabetes, hipertensi dan obesitas, tapi juga mempengaruhi tingkat kecerdasan anak.

Asupan Nutrisi

Anak bertubuh pendek bisa menjadi pertanda tidak terpenuhinya kebutuhan gizi untuk menunjang pertumbuhannya. Beberapa zat gizi yang penting untuk pertumbuhan tulang yaitu protein, zinc, vitamin A dan zat besi.

Penelitian menunjukkan pemberian zat besi, zink, yodium, suplemen makanan dan edukasi pada kelompok yang berisiko terbukti efektif mencegah terjadinya malnutrisi.

Selain itu, berikan makanan sehat bergizi seimbang, mengandung cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air untuk mencegah stunting.