Cukup sulit untuk mengetahui apakah anak mengalami autism atau tidak, terutama pada bayi. Tetapi mengetahui gejala dan tandanya sejak dini akan memberikan hasil yang lebih baik dalam penanganannya.

Sampai saat ini, kebanyakan ilmuwan percaya bahwa autisme disebabkan oleh faktor genetik. Namun, penelitian terbaru menunjukkan ada faktor lingkungan juga yang menjadi penyebab autisme, seperti polusi. 

Faktor prenatal

Salah satu faktor lingkungan yang berpotensi menyebabkan autisme selama kehamilan dan persalinan adalah sebagai berikut:

  • Mengonsumsi obat antidepresi selama kehamilan, terutama pada trimester pertama kehamilan.
  • Kekurangan gizi di awal kehamilan, seperti tidak mendapat asupan asam folat yang cukup.
  • Adanya komplikasi segera setelah lahir, termasuk bayi berat badan lahir rendah dan kondisi anemia pada bayi baru lahir.
  • Infeksi-infeksi yang terjadi pada ibu selama kehamilan.
  • Paparan polusi kimia seperti logam dan pestisida saat hamil.

Gejala autisme

Meski autisme sulit dideteksi sebelum si Kecil berusia 2 tahun, namun gejalanya sering muncul antara usia 2 hingga 18 bulan. Berikut beberapa  tanda gangguan perkembangan yang biasa terjadi saat anak berumur 2-5 bulan.

  • Anak tidak melakukan kontak mata, seperti menatap saat diberi makan atau tersenyum saat Anda tersenyum.
  • Tidak merespons jika dipanggil namanya, atau mendengar suara yang familiar.
  • Tidak mengikuti objek visual atau mengikuti gerakan ketika Anda  menunjukkan sesuatu.
  • Tidak merespons saat dipeluk.
  • Tidak berusaha menjangkau ketika hendak digendong.

Sedangkan beberapa gejala berikut dapat terlihat saat bayi berumur 6-18 bulan:

  • 6 bulan : Bayi tidak atau jarang tertawa.
  • 9 bulan : Belum mulai mengoceh.
  • 12 bulan : Bayi  tidak selalu menengok ketika Anda memanggil namanya, dan ia juga tidak membalas lambaian tangan. 
  • 14 bulan : Tidak mengatakan sepatah kata pun.
  • 15 bulan : Sama sekali tidak menunjukkan minat pada apapun. 
  • 18 bulan : Tidak pernah menunjukkan ketertarikan pada permainan.