Situasi pandemi Covid-19 yang telah menjadi krisis global beberapa bulan terakhir tak hanya mengancam keselamatan, kesehatan fisik, dan ekonomi, Moms, tetapi juga kesehatan mental. Kondisi tak menentu yang menebarkan teror ini memicu kekhawatiran, stres, dan rasa kesepian. Hal ini tidak hanya dirasakan oleh Moms dan orang dewasa, tetapi juga si Kecil. 

Bisa berakibat depresi

Saat Moms dan keluarga belajar bagaimana mengatasi pandemi yang tidak menentu sembari menyesuaikan diri dengan keadaan baru ini, anak-anak juga menghadapi berbagai emosi yang berbeda. Menurut Dr. Tummy Tucker, Psyd, seorang psikolog di Memorial Healthcare System, anak-anak merasa kesepian dan terisolasi, interaksi lewat media sosial dan internet mungkin merupakan satu-satunya solusi yang ada saat ini. Namun, tidak adanya aktivitas fisik bersama teman-teman dapat membuatnya depresi. 

Anak-anak juga mengalami rasa kehilangan karena melewatkan momen-momen tertentu pada usianya, seperti perlombaan olahraga, wisuda, acara penghargaan, hingga study tour. Anak-anak merasa bahwa mereka "melewatkan hidup" tanpa bisa mengulang momen-momen penting ini. Anak-anak mengalami kekhawatiran, kecemasan, dan ketakutan karena gangguan drastis dalam interaksi sosial mereka. Hal ini dapat berdampak buruk pada perkembangan sosial budaya mereka, Moms, karena Covid-19 telah benar-benar memotong ruang sosial mereka.

Bagi anak, keluarga dan teman-teman adalah komponen yang harus berpadu dalam membantu perkembangan mereka secara mental, sosial dan emosional. Setiap tahap kehidupan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan mereka dalam tiga aspek ini. Terhubung dengan keluarga, kerabat, kakek nenek, serta teman-teman dapat membantu si Kecil menjaga keterhubungan dan persatuan.

- Jaga kesehatan mental anak

Lalu, bagaimana cara menjaga kesehatan mental si Kecil saat pandemi ini, di mana Moms pun melalui waktu yang sulit? Sesederhana berada di dekat mereka, serta mendengarkan mereka, dapat membantu Moms memahami perasaan, pikiran, dan perilaku mereka dengan lebih baik. Tindakan ini penting, Moms, karena Si Kecil akan merasa Moms memvalidasi perasaannya. Coba lakukan hal-hal di bawah agar anak tidak merasa ‘tersiksa’ selama pandemi: 

- Moms perlu mengakui pergumulan mental sendiri

Percayalah, Moms. Ketika Moms merasa cemas akan hal tertentu, si Kecil akan merasakannya. Maka, penting bagi Moms untuk mencintai diri sendiri dan menstabilkan emosi agar Moms dapat memenuhi kebutuhan emosional anak-anak.

- Memvalidasi perasaan anak

Moms perlu menyediakan waktu untuk mendengarkan si Kecil berbicara tentang perasaan mereka. Jangan remehkan emosi mereka, akuilah bahwa ini masa yang sulit baginya.

- Membuat rutinitas dan struktur

Tetapkan jadwal sehari-hari untuk si kecil walau masih belajar jarak jauh. Mulai dari bangun tidur, mandi, mengikuti jadwal pembelajaran jarak jauh, melakukan latihan fisik, hingga menghabiskan waktu untuk rekreasi atau hiburan. Ini dapat memberikan rasa normalitas baginya, serta membantu anak  lebih siap dalam menghadapi rutinitas dan struktur

- Mencari cari lain untuk merayakan pencapaian

Melalui salah satu momen penting dalam hidup bertepatan dengan pandemi memang tidak menyenangkan, namun Moms dapat merayakan pencapaian si Kecil dengan cara baru, misalnya ketika ia ulang tahun Moms mengadakan parade mobil, atau sekadar membaca surat kaleng bersama keluarga.

- Memberikan sedikit kontrol

Begitu banyak yang direnggut dari anak, aktivitas sekolah, teman-teman, bahkan pesta ulang tahun, ada baiknya Moms memberikan ia sedikit kontrol terhadap sesuatu, misalnya memilih menu sarapan, film yang akan ditonton, hingga permainan yang ingin dimainkan.