Sejak dini, Moms dan Dads perlu menanamkan kesadaran kepada si Kecil untuk mencintai lingkungan. Lingkungan hidup yang asri dan terjaga penting untuk si Kecil. Bukan hanya untuk lingkungan dia hidup di masa kini, tetapi juga untuk masa depannya. 

Di masa pandemi COVID-19 memang cukup sulit mengenalkan betapa pentingnya lingkungan hijau kepada si Kecil dengan menjelajah alam. Namun, ada cara mudah mengajarkan si Kecil mencintai dan menghargai alam. Dan, bisa, lho, dilakukan di lingkungan rumah. 

Caranya? Ajaklah anak-anak berkebun. Ajak si Kecil menanam sayuran dan buah-buahan. Gunakan salah satu sudut halaman rumah. Mengajak si Kecil bercocok tanam akan mengajarkan si Kecil tentang pentingnya alam untuk membuat lingkungan (setidaknya rumahnya) menjadi sejuk, juga mengenalkannya bahwa alam juga menjadi sumber penting untuk makanannya sehari-hari. Si Kecil pun akan bersenang-senang saat melihat pohon yang ia tanam tumbuh dan bisa ia panen. Berikut beberapa tip:

Ketahui dulu cara dan kebutuhan berkebun

Kumpulkan dulu pengetahuan Moms tentang cara dan kebutuhan untuk menanam sayauran atau buah yang diinginkan, sebelum mengajak si Kecil bercocok tanam. Lakukan riset untuk jenis buah atau sayuran yang paling mudah ditanam dan tumbuh serta media tanam yang cocok. Siapkan tanah  lunak dan pupuk organik yang mudah disekop si Kecil. Tentunya jangan lupa berikan  sekop yang pas untuk tangannya yang mungil. 

Bersantai 

Balita Moms mungkin akan memasukkan banyak bibit  ke dalam satu lubang tanam. Bayam yang harusnya ditanam akarnya, ia tanam terbalik. Ia juga menangis saat kompos yang ditumpuknya, Moms ambil. Karena Moms tak menyadari anak sedang membuat kastil dengan kompos tersebut.  Atau,  saat tanaman tomat baru saja memunculkan buahnya yang Kecil, ia sudah memetiknya.  Hei.., jangan diomelin ya Moms.  Santai saja, anak masih terlalu kecil untuk memahami cara berkebun yang baik dan tanaman yang sudah waktunya dipanen itu seperti apa. 

Fokus tujuan hanya untuk berkebun sederhana

Kebun sayur atau buah-buahan Moms tidak harus sempurna seperti layaknya ladang pertanian. Yang penting adalah memberikan akses kepada anak  untuk menanam, mengenal lingkungan dan mencicipi sayur atau buah-buahan yang telah ia tanam.

Buat jalur tanaman

Untuk membedakan area berkebun ini Moms bisa membuatkannya dalam area berupa  kotak kayu, misalnya ukuran 1 meter x 1 meter. Tanahnya bisa ditinggikan sesuai tinggi kotak untuk menghindari si Kecil menginjaknya. Dapat pula Moms membuatnya lebih playful untuk si Kecil. Misalnya, area menuju tanaman berkebun  diberi jalan setapak yang memakai kerikil atau batu atau kayu berwarna. Ajari si Kecil untuk hanya menapaki jalan setapak tersebut. Dan bila tanaman mulai berbuah, Moms bisa melindunginya dengan kurungan tanaman, yang bisa dibuat sendiri dengan memakai bilah kayu atau bambu. 

Miliki kebun penuh aktivitas

Si Kecil  bisa turut menggali, turut menyiram dengan mainan siram tanamannya atau memegang selam menyiram. Dan di masa panen tiba, dengan troli atau tas mininya ia bisa ikut memetik tomat atau sayur. Ketika dia ingin membantu, coba Moms beri pekerjaan untuk berkebun ini. Tapi adakalanya juga si Kecil tak tertarik dengan kesibukan berkebun ini. Ia hanya ingin bermain dengan mobil-mobilannya atau bonekanya di seputar area berkebun. Tidak apa-apa Moms, biarkan saja. 

Tanam dan makanlah

Saatnya masanya panen, petik buah dan sayuran bersamanya. Lalu, ajak si Kecil juga bergembira di dapur dengan mengolahnya menjadi menu makan untuk keluarga. Moms bisa membuatnya menjadi jus, sop, sayur bening atau membuatnya menjadi salad. Banyak resep untuk membuat menu lezat dari sayur dan buah-buahan yang bisa disukai anak.

Bersenang-senang

Berkebun bukan hanya tentang penyiraman, penyiangan, penanaman, dan panen. Ajaklah si Kecil untuk bersenang-senang. Seperti melihat semut yang berjalan di dekat tanaman dengan kaca pembesar, mengejar kupu-kupu yang menghampiri sayurannya atau mengamati cacing yang sedang menggemburkan tanaman. Semua hal yang dilakukan di kebun bisa menyenangkan, jika Moms pun senang melakukannya bersama si Kecil. Selamat berkebun, Moms.