Anemia pada saat hamil bisa diatasi dengan baik, jika sudah terdeteksi sejak dini sebelum memasuki usia kehamilan trimester pertama. Sadar kesehatan dan waspada akan gejala-gejala anemia yang mungkin terjadi adalah langkah pertama yang dapat Anda lakukan untuk mencegah anemia. 

Kondisi hamil memang merupakan kondisi "relatif anemia", dikarenakan jumlah volume darah didalam tubuh ibu hamil meningkat, jadi jumlah hemoglobin terhadap total volume darah akan cenderung relatif turun.

Berikut adalah beberapa tips untuk mengatasi anemia saat hamil: 

  • Ketahui potensi Anda akan mengalami anemia atau tidak, dengan melakukan pemeriksaan darah di laboratorium kesehatan dan konsultasikan hasilnya dengan dokter untuk mendapatkan cara terbaik untuk menangani anemia. 
  • Menjaga penyerapan zat besi kedalam tubuh dengan mengonsumsi makanan alami dengan zat besi seperti daging, oatmeal, beras merah, kacang-kacangan, dan sayuran yang berwarna hijau tua. 
  • Jika Anda meminum suplemen zat besi , minumlah saat kondisi perut dalam keadaan kosong bersama air atau jus jeruk. Vitamin C dalam jus jeruk dapat membantu penyerapan zat besi. Namun, bila Ibu dalam kondisi mual, disarankan agar konsumsi suplemen zat besi dilakukan satu jam setelah makan.
  • Tunggulah beberapa saat sebelum minum susu, teh atau kopi. Karena teh dan kopi bisa memperlambat penyerapan zat besi di dalam tubuh.
  • Suplemen zat besi akan bekerja dan hasilnya dapat Anda rasakan dalam waktu satu minggu. Produksi sel darah merah akan meningkat juga hemoglobin dalam darah. Biasanya dalam waktu satu bulan, anemia sudah teratasi. Tetap teruskan penggunaan sesuai dengan resep. Konsultasikan dengan dokter bila Anda merasa perlu menambah atau menghentikan pemakaiannya. 
  • Hindari diet secara berlebihan saat kehamilan, karena perubahan pola makan dapat berdampak pada jumlah sel darah merah. Konsumsi makanan dengan asam folat dan vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi.

Ibu hamil perlu mengenal gejala-gejala anemia, supaya bisa melakukan antisipasi.