Kejadian-kejadian unik seputar kehamilan memang banyak ragam dan jenisnya,  terkadang membuat kita geleng-geleng karena keunikannya. Sindrom suami ikutan ngidam yang biasanya disebut sindrom kehamilan simpatik ini banyak ditemukan pada para suami yang istrinya sedang hamil. Sindrom ini biasanya terjadi di antara kehamilan Moms trimester awal atau trimester akhir. Ciri-ciri dari sindrom ini hampir mirip dengan ciri dari yang Moms alami, seperti perut kembung, mual hingga muntah, pusing, ngidam makanan dan gangguan pencernaan. 

Selain gejala fisik, sindroma ini juga menunjukkan gejala psikologis seperti perubahan suasana hati, gangguan tidur, kecemasan hingga depresi. Sindrom ini cenderung tidak berbahaya dan biasanya hanya sementara. 

Penyebab sindrom ini adalah rasa simpati sang suami pada istri yang sedang mengandung. Rasa simpati ini terkadang berlebihan dan membuat suami stres,  sehingga suami ikut merasakan apa yang istrinya rasakan. 

Selain efek stres, penyebab yang lain adalah efek hormonal yaitu menurunnya hormon testosteron yang terkadang membuat suami mengalami mual dan ngidam. Walaupun tidak berbahaya sindrom ini umumnya cukup mengganggu, terutama jika dialami oleh suami yang harus bekerja setiap hari. Berikut adalah teknik dan tip meredakan sindroma kehamilan simpatik ini : 

Berkomunikasi dengan istri 

Kedekatan ikatan antara suami istri menjadi penyebab suami ikut merasakan apa yang istrinya rasakan. Komunikasi yang baik akan mampu menenangkan dan mencari solusi bersama-sama mengenai gejala-gejala yang sedang dialami, baik Moms atau pun suami. 

Mengatasi tekanan psikologis 

Mengatasi tekanan psikologis ini bisa dengan cara dengan rajin mengikuti kelas parenting serta banyak membaca buku tentang parenting, berkomunikasi bersama dan merencanakan aktivitas setelah memiliki anak nanti. Kegiatan-kegiatan seperti ini membantu Moms dan suami menjadi lebih siap untuk menjadi orangtua. Tipnya mudah,  cukup berkomunikasi dan mengatasi tekanan psikologis. Moms bisa membantu suami mengurangi sindroma ini dengan cara melibatkan suami di setiap kegiatan selama masa kehamilan hingga kelahiran. Perlu di ingat juga sindrom ini cenderung tidak berbahaya ya moms.