Kanker itu banyak jenisnya, Moms. Dari sekian banyak jenis kanker, terdapat beberapa jenis kanker yang rentan menyerang anak-anak. Kanker anak tersebut biasanya menyerang anak di bawah usia 18 tahun, bahkan yang masih berada di dalam kandungan. 

Terdapat 6 (enam) jenis kanker yang rentan menyerang usia anak-anak. Enam jenis kanker tersebut sesuai kasus dari urutan tertinggi yaitu leukimia, retinoblastoma, osteosarkoma, limfoma maligna, karsinoma nasofaring dan neuroblastoma.

Berikut penjelasan dan gejala kanker yang paling sering menyerang anak-anak ini: 

Leukemia 

Merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang. 

Gejalanya antara lain:  

  • Si Kecil tampak pucat, lemah, anak rewel, napsu makan menurun. 
  • Mengalami demam tanpa sebab yang jelas.
  • Terjadi pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening.
  • Timbul kejang sampai penurunan kesadaran.
  • Terjadi pendarahan kulit dan atau pendarahan spontan.
  • Mengalami nyeri tulang. Seringkali ditandai dengan anak tidak mau berdiri dan berjalan, dan lebih nyaman digendong.
  • Pembesaran buah zakar dengan konsistensi keras.

Retinoblastoma 

Adalah tumor ganas primer pada mata yang sering dijumpai pada terbanyak pada bayi dan anak usia 5 tahun.

Gejalanya antara lain: 

  • Timbul leukocoria, yaitu manik mata berwarna putih saat mata terpapar sinar, layaknya ‘mata kucing’ saat terkena cahaya.
  • Mata menjadi juling.
  • Mata menjadi kemerahan, neyeri.
  • Timbul pembesaran bola mata.
  • Terjadi peradangan jaringan bola mata.
  • Penglihatan menjadi buram.

Osteosarkoma 

Atau kanker tulang adalah keganasan yang tumbuh dari tulang. Sering terjadi pada anak menjelang remaja (di atas 10 tahun).

Gejalanya antara lain: 

  • Nyeri tulang, lebih terasa malam hari atau setelah beraktivitas.
  • Pembengkakan, kemerahan dan teraba hangat pada daerah di tempat terasa nyeri tulang.
  • Terjadi fraktur atau patah tulang setelah aktivitas rutin, bahkan tanpa trauma.
  • Gerakan terbatas pada bagian yang terkena kanker
  • Nyeri bagian punggung yang terus mendera.
  • Gejala lain itu bisa timbul demam, cepat lelah, berat badan turun dan pucat.
  • Pada lokasi kanker dapat ditemukan: perbedaan lingkar pembengkakan yang  disertai rasa nyeri,  ada massa/benjolan yang teraba lebih hangat, disertai peningkatan vaskularisasi (pembentukan pembuluh darah secara abnormal) di kulit, pembesaran kelenjar getah bening secara lokal

Limfoma Maligna 

Adalah keganasan primer jaringan getah bening yang bersifat padat. Pada anak, angka kejadian tertinggi yaitu pada usia 7-10 tahun, dan lebih banyak dijumpai pada anak laki-laki dibanding anak perempuan.

Gejalanya antara lain: 

  • Timbul pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, pangkal paha. Dan, tanpa rasa nyeri.
  • Terjadi sesak napas.
  • Tersumbatnya saluran pencernaan.
  • Timbul demam, keringat malam, lemah, lesu, napsu makan berkurang yang mengakibatkan penurunan berat badan drastis.

Karsinoma Nasofaring 

Merupakan tumor ganas pada area antara daerah hidung dan tenggorokan. 

Gejala dini antara lain: 

  • Keluar ingus bercampur darah, pilek dan air ludah yang kental, hidung tersumbat, mimisan.
  • Tuli unilateral, telinga berdengung (tinitus), nyeri telinga, rasa penuh di telinga.

Pada stadium lanjut,  gejala ini bertambah, seperti: 

  • Pembesaran kelenjar getah bening di daerah leher.
  • Gangguan daya lihat, penglihatan ganda (diplopia), kelopak mata turun (ptosis).
  • Kesulitan membuka mulut, gangguan menelan.
  • Kesemutan dan kebas pada daerah muka.

Neuroblastoma 

Yaitu tumor embrional dari sistem saraf simpatis yang berasal dari cikal bakal jaringan saraf. Ini merupakan kanker yang sering diderita pada usia 0 – 4 tahun. 

Gejalanya antara lain:

  • Pendarahan di sekitar mata dan mata menonjol.
  • Timbul nyeri tulang.
  • Perut si Kecil terasa penuh dan terjadi diare.
  • Kelopak satu sisi mata menurun, kontraksi pupil, mata kering, pembengkakan di leher si Kecil.
  • Mengalami nyeri, lumpuh, gangguan fungsi kandung kemih dan usus.

Moms… jika si Kecil mengalami kanker memang akan memukul jiwa kita sebagai orang tua. Tapi,  janganlah terpuruk dalam kesedihan dan berputus asa. Segera bawa si Kecil untuk mendapatkan pengobatan medis. Semakin dini, semakin tinggi efektivitas pengobatan untuknya meraih kesembuhan. Si kecil bisa bermain, beraktivitas dan menggapai masa depan seperti anak-anak lainnya. 

“Jika anak kita adalah masa depan, lalu mengapa tidak berjuang keras untuk mencari kesembuhannya #throughourhands”

^IK