Peranakan turun atau prolaps uteri umumnya memang terjadi pada wanita  di masa menopause. Penyebabnya karena menopause itu menjadikan Moms kehilangan hormon estrogen. Padahal hormon ini membantu menjaga otot panggul tetap kuat. Tanpa itu, wanita berisiko lebih tinggi mengalami peranakan turun.

Meski demikian, peranakan turun tidak menutup kemungkinan juga menimpa para wanita yang masih tergolong usia produktif seperti Moms. Mengapa itu terjadi? Adakah langkah untuk mencegahnya? Dan, jika terlanjur mengalaminya, apakah yang harus dilakukan? Coba baca penjelasan panjangnya di bawah ini ya Moms…

Kelahiran dan kehamilan sebagai penyebab

Kehamilan dan kehamilan merupakan peristiwa yang diliputi suka cita. Tapi, bagi Moms yang mengalami kehamilan dan persalinan berulang kali itu perlu mewaspadai kemungkinan mengalami peranakan turun. Inilah penyebab terbesar terjadinya peranakan turun pada usia tergolong muda atau produktif.

Semakin sering hamil dan melahirkan, maka semakin berisiko mengalami prolaps uteri. Ini karena kelahiran dan kehamilan dapat membuat otot dan jaringan di sekitar rahim lemah. 

Di samping itu ada beberapa kondisi lain yang dapat meningkatkan risiko wanita mengalami prolaps uteri. Berikut ini beberapa kondisi tersebut:  

  • Mengalami komplikasi yang disebabkan oleh operasi panggul. 
  • Mengalami obesitas atau berat badan yang berlebih.
  • Menderita penyakit tumor panggul. 
  • Menderita asma atau bronkitis. 
  • Mengalami penurunan kadar hormon estrogen. 
  • Mengalami operasi normal, terutama melahirkan dengan berat bayi lebih dari 4 kg. 
  • Sering membawa beban yang berat.
  • Sering mengejan atau mendorong paksa ketika buang air besar.

Pengobatan peranakan turun

Bila Moms terkena penyakit ini, maka pengobatan dilakukan sesuai dengan tingkat keparahannya, kesehatan umum pasien, usianya dan apakah menginginkan anak di masa depan atau tidak. Pengobatannya bisa mencakup  bedah maupun non-bedah. 

Apabila penyakit ini masih tahap yang ringan, dokter akan menganjurkan untuk melakukan pengobatan secara mandiri di rumah. Pengobatan mandiri bertujuan untuk mencegah kondisi semakin parah dan meredakan gejala.

Untuk pengobatan peranakan turun dengan cara non-bedah,  di antaranya; 

  • Latihan Kegel. 

Latihan ini dapat membantu memperkuat otot-otot dasar panggul agar dapat menahan rahim dan serviks tetap pada tempatnya. Ini mungkin satu-satunya pengobatan yang diperlukan dalam kasus prolaps uteri ringan. 

Untuk melakukan senam kegel, kencangkan otot panggul Moms seperti sedang menahan kencing. Tahan otot dengan kencang selama beberapa detik, lalu lepaskan. Ulangi 10 kali. Moms dapat melakukan latihan ini di mana saja dan kapan saja (hingga empat kali sehari).

  • Pessary vagina

Pessary adalah alat berbentuk donat karet atau plastik yang pas di pasang di di dalam atau di bawah bagian bawah leher rahim (serviks). Perangkat ini membantu menopang rahim dan menahannya di tempatnya. Penyedia layanan kesehatan akan memasang dan memasukkan pessary. Alat ini harus sering dibersihkan agar hiegenitas terjaga. Dan, sewaktu berhubungan intim, Moms harus melepasnya.

  • Terapi hormon

Terapi ini juga dapat membantu meningkatkan kekuatan otot dan ligamen. 

Apabila kondisi prolaps uteri telah memasuki tahapan yang berat, maka dokter akan menganjurkan melakukan tindakan medis (bedah). Berikut ini beberapa tindakan medis yang akan dilakukan oleh dokter:

  • Operasi perbaikan rahim. Operasi ini untuk menggantikan jaringan penyangga rahim dengan jaringan baru yang berasal dari tubuh pasien, jaringan pendonor maupun bahan sintetis. 
  • Histerektomi. Tindakan medis yang melakukan operasi pengangkatan rahim. Namun bagi Moms yang ingin atau berupaya memiliki anak, operasi ini bukan jadi pilihan. Karena, histerektomi menyebabkan Moms tidak dapat hamil atau memiliki anak. 

Bisakah dicegah?

Jawabannya: Tidak. Tapi bila Moms melakukan beberapa gaya hidup di bawah ini dapat mengurangi risiko Moms untuk mengalami peranakan turun: 

  • Mempertahankan berat badan yang ideal bagi Moms.
  • Berolahraga secara teratur. 
  • Rajin lakukan latihan Kegel untuk memperkuat otot dasar panggul. Moms ada baiknya berkonsultasi dengan ahlinya agar senam Kegel ini dilakukan dengan benar.
  • Makan makanan yang sehat agar Moms mendapatkan diet terbaik.
  • Berhenti merokok. Ini berhubugan untuk mengurangi risiko Moms terkena batuk kronis. Batuk semacam ini dapat memberi tekanan ekstra pada otot panggul.
  • Hindari mengangkat benda yang terlalu berat. Sebaiknya Moms pun menggunakan teknik mengangkat yang tepat.

Lakukan ya Moms demi kesehatan dan mempertahankan posisi rahim selalu pada tempatnya…

^IK