Keracunan makanan sering terjadi. Bukan hanya karena makan makanan dari luar, lho, Moms…

Bisa jadi keracunan makanan ini bersumber dari cara Moms sendiri saat berbelanja bahan makanan di pasar atau supermarket. Dapat pula terjadi  sewaktu menyiapkan dan menyimpan makanan di rumah sendiri. 

Keracunan makanan ini bisa menyebabkan masalah kesehatan bagi Moms dan keluarga, seperti  diare,  sakit perut dan muntah hingga keracunan makanan yang lebih serius. Dan,  penyakit seperti hepatitis A juga bisa menjadi imbas dari keracunan makanan. 

Berikut cara meminimalkan risiko keracunan makanan di dalam keluarga Moms.

Cek tampilan makanan

Moms perlu berhati-hati untuk bahan makanan.   Beberapa dari makanan itu bisa mudah terinfeksi bakteri dan virus. Atau makanan itu sendiri bisa mengandung bahan tertentu yang  dapat menyebabkan keracunan makanan. 

Ada pula bahan makanan yang sebenarnya aman, tapi menjadi penyebab keracunan makanan karena terkontaminasi dari makanan lain. 

Penting bagi Moms untuk menghindarkan Moms dan keluarga dari  makanan yang sudah mengeluarkan bau (biasanya bau kurang sedap atau asam), mulai berlendir atau berjamur. Buang saja makanan ini tanpa ragu-ragu.

Saat belanja

  • Belanja makanan dingin atau beku terakhir. 
  • Ambil wadah berinsulasi untuk daging, produk susu, dan makanan dingin atau beku. Moms juga bisa meminta es batu untuk membuat ikan dan daging tetap segar. Terlebih jika jarak rumah cukup jauh dari supermarket. 
  • Masukkan bahan dingin atau beku ini sesegera mungkin ke dalam lemari es begitu tiba di rumah. Letakkan daging mentah di level paling bawah agar sarinya  tidak menetes ke makanan lain.

Saat menyiapkan makanan

  • Cairkan ayam atau daging beku jangan di suhu ruang, Lakukan dengan cara mendiamkan semalaman di lemari es. Jika Moms sedang terburu-buru, cairkan daging dalam microwave.
  • Pastikan selalu mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum menyiapkan makanan. Cuci juga setelah mengganti popok atau membersihkan hidung anak atau Moms sendiri.
  • Biasakan selalu mencuci tangan sebelum makan.
  • Pastikan kebersihan peralatan untuk persiapan memasak seperti pisau, talenan,  serbet dapur dan peralatan dapur lainnya. Bersihkan dengan sabun dan air.
  • Pisahkan makanan mentah dan matang.  Dan, gunakan talenan dan pisau yang berbeda untuk keduanya. 

Saat memasak

  • Masak makanan hingga matang secara menyeluruh. Panas membunuh sebagian besar bakteri.
  • Pastikan kematangan makanan ini terutama saat memasak daging sapi, ayam,  sosis dan lainnya. Makanan ini  berisiko tinggi menjadi penyebab keracunan makanan bila tidak matang.
  • Bila memanaskan makanan, maka panaskan kembali makanan hingga setidaknya 60°C, hingga mengepul panas.
  • Saat memanggang, pastikan segera meletakkan daging yang sudah dimasak di atas piring bersih. Jangan bersentuhan dengan daging mentah.

Menyimpan makanan

  • Simpan makanan dingin di lemari es.
  • Jaga agar makanan panas tetap panas, misalnya dengan meletakkannya di magic jar atau wadah dengan  penghangat makanan.
  • Jangan tinggalkan sisa makanan pada suhu ruangan. Dinginkan makanan dengan cepat dengan memasukkan ke dalam lemari es.
  • Simpan nasi yang sudah dimasak di lemari es. Nasi yang dimasak dengan tidak benar dapat menjadi penyebab keracunan makanan.
  • Simpan makanan yang mengandung telur atau susu di lemari es.
  • Daging mentah yang telah dicairkan dapat dibekukan kembali, selama dicairkannya itu di lemari es. Begitu pula yang terhadap daging yang telah dimasak dan dibekukan.

Beberapa jenis makanan memerlukan perawatan ekstra untuk  penyimpanan, persiapan, dan penanganan, bila Moms membeli berikut ini:

  • Salad sayuran kemasan dan salad buah kemasan.
  • Ayam yang dimasak sebelumnya (misalnya ayam yang dimasak dari toko).
  • Daging burger atau sosis mentah atau setengah matang. Daging burger terbuat dari daging cincang yang berisiko menjadi tempat hidup bakteri sewaktu diproses. Jadi pastikan dimasak hingga matang.
  • Daging iris atau daging asap iris beku.

Baca Juga :Waspadai Keracunan Makanan