Kanker merupakan penyakit yang menakutkan,  tidak hanya bagi orang dewasa tapi juga anak-anak. Osteosarkoma adalah jenis kanker tulang yang sering menyerang anak-anak. Hingga sekarang belum ada penelitian yang berhasil memastikan penyebab pasti terjadinya kanker pada anak. 

Namun pengetahuan orang tua tentang kanker anak  menjadi  salah satu kunci penting agar kanker ditemukan pada stadium dini. Dengan demikian, pengobatan pun lebih efektif untuk mengendalikan kanker, bahkan sembuh dari kanker. 

Dalam rangka Hari Kanker Anak Sedunia, berikut beberapa hal penting yang perlu Moms ketahui seputar kanker anak.

Bayi pun bisa kena kanker 

Kanker atau tumor ganas adalah pertumbuhan sel atau jaringan yang tidak terkendali, terus bertumbuh dan bertambah, serta immortal atau tidak dapat mati. Sel kanker dapat menyusup ke jaringan sekitar dan dapat membentuk anak sebar.

Disebut kanker anak jika kanker ini yang menyerang anak berusia di bawah 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Sehingga ketika baru lahir pun bisa jadi ada anak yang sudah terkena kanker. 

Tingkat kejadian kanker anak

Menurut Sistem Registrasi Kanker di Indonesia (SriKanDI) tahun 2005-2007, perkiraan angka kejadian kanker anak (0-17 tahun) sebesar 9 per 100.000 anak, atau di antara 100.000 anak terdapat 9 anak yang menderita kanker. Pada anak usia 0-5 tahun angka kejadiannya lebih tinggi yaitu 18 per 100.000 anak, sedangkan pada usia 5-14 tahun 10 per 100.000 anak.

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi atau angka kejadian kanker anak di Indonesia mulai dari usia nol sampai 14 tahun sebanyak 16.291 kasus.

Sementara, Pan American Health Organization (PAHO) menyebutkan setidaknya 280.000 anak usia nol sampai 19 tahun di dunia didiagnosis menderita kanker setiap tahunnya.

Penyebab kematian anak No.2 

Jumlah kanker anak sekitar 3%-5% dari keseluruhan penyakit kanker, namun menjadi penyebab kematian kedua terbesar pada anak di rentang usia 5-14 tahun. Setiap tahun lebih dari 175.000 anak di dunia didiagnosis kanker, dan diestimasi 90.000 di antaranya meninggal dunia. 

Angka kematian akibat kanker anak mencapai 50-60 persen. Ini karena umumnya penderita datang terlambat atau sudah dalam stadium lanjut akibat gejala kanker anak yang sulit terdeteksi.

Gejala kanker pada anak maupun bayi pun lebih sulit diketahui karena anak-anak belum mampu mengemukakan apa yang dirasakannya.

Penyebab kanker anak 

Anak bisa menderita kanker sejak dia lahir, Moms. Bahkan sejak masih dalam kandungan. National Cancer Institute menyebutkan penyebab sebagian besar kanker pada anak masih belum diketahui. Meski demikian sebanyak 5 persen dari seluruh kanker pada anak-anak disebabkan oleh mutasi genetik yang dapat diturunkan dari orangtua

Hal lain yang diduga menjadi kanker anak merupakan  interaksi dari 4 faktor, yaitu genetik, zat kimia, virus, dan radiasi.

Lebih baik curiga daripada diam

Fakta menyedihkan adalah lebih dari 50% kasus kanker pada anak itu mendatangi fasilitas kesehatan  dalam keadaan stadium lanjut. Minimnya edukasi dan pengetahuan orang tua mengenai kanker, menjadi salah satu penyebab kanker yang diderita anak-anak dalam kondisi stadium lanjut.

Jadi, jika si Kecil dicurigai terkena kanker, sebaiknya Moms segera membawanya ke Puskesmas, rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya. Lebih baik segera memastikan  gejala yang dijumpai tersebut benar merupakan kanker atau tidak, daripada terlambat mendeteksinya.

Bila si Kecil mengalami tanda dan gejala di bawah ini, coba segera periksakan dirinya ke dokter ya, Moms: 

  • Tampak pucat, timbul memar/pendarahan dan nyeri tulang.
  • Terlihat adanya benjolan atau pembengkakan yang tidak nyeri dan tanpa demam. Atau adanya tanda-tanda infeksi lain.
  • Penurunan berat badan atau demam tanpa sebab yang jelas, batuk yang menetap atau sesak napas dan berkeringat di malam hari.
  • Perubahan-perubahan yang terjadi pada mata, seperti terlihatnya manik putih, juling, hilangnya penglihatan dan memar/bengkak di sekitar mata.
  • Perut yang membuncit.
  • Sakit kepala yang menetap atau berat. Kemudian muntah, yang biasanya terjadi pada pagi hari atau dapat memburuk dari hari ke hari.
  • Nyeri pada tangan, kaki atau tulang, sehingga mengalami pembengkakan tanpa riwayat trauma atau infeksi.

Kanker pada anak berbeda dari kanker pada orang dewasa. Kanker pada orang dewasa dapat dicegah, sementara pada anak sampai saat ini belum ada pencegahannya. Walaupun demikian, pola hidup dan makan-makanan yang sehat harus tetap diajarkan sejak kanak-kanak. Setidaknya ini akan menjadikan si Kecil dapat terhindar dari berbagai jenis kanker yang timbul pada usia dewasa.

^IK