Moms sudah rajin berolahraga. Sudah mengatur menu makanan dengan memperhitungkan kalori dan nutrisi. Herannya, timbangan berat badan tak kunjung turun. Kecewa? Pastinya! 

Moms pun jadi bertanya-tanya: Apakah berat badan saya hanya bisa sampai sebatas  angka ini saja? Lantas kalau iya, apakah ini sudah merupakan berat badan ideal saya?

Tren berat badan sekarang ini lebih sering memakai hitungan BMI (Body Massa Index) sebagai patokan berat badan ideal. Rumusnya adalah:  Berat badan (kilogram) : tinggi badan (meter) dikuadratkan. Sebagai contoh jika berat badan Moms itu sebesar 61 kg kilogram dan tinggi badan 1,55 meter, nilai BMI adalah 61 : (1,552) =  60 : 2,4 = 25,41. 

Untuk Moms ketahui, angka BMI normal berada pada kisaran 18,5 - 25. Jika angka BMI melebihi 25, Moms memiliki berat badan berlebih (obesitas). Sebaliknya jika angka BMI berada di bawah 18 berarti berat badan Moms itu kurang. Nah, jika angka BMI melebihi angka 40, sebaiknya dilakukan penanganan secepatnya karena angka ini menunjukkan tanda bahaya untuk kelebihan berat badan. 

Tapi tidak perlu berkecil hati, Moms. Berat badan ideal yang ditunjukkan hitungan BMI itu bukan segala-galanya. Moms bisa jadi sudah mencapai berat badan ideal bila sudah mengalami hal-hal di bawah ini: 

Selalu energik

Moms merasa berenergi sepanjang waktu. Perasaan ini tidak akan Moms dapatkan bila  kelebihan berat badan. Bobot berlebih akan dapat membuat Moms merasa lesu sepanjang waktu. Tetapi jika Moms merasa bugar dan memiliki berat badan yang tepat, maka pancaran energi akan terus mengalir.

Tidur tidak terganggu

Berat badan ternyata  sangat memengaruhi metabolisme,  bahkan pola tidur. Jika Moms  memiliki berat badan yang tepat, itu berarti tubuh menjadi sehat yang termasuk akan membantu Moms mendapatkan tidur yang nyenyak.

Angka pada timbangan stabil

Angka pada timbangan memang tidak menunjukkan penurunan. Tapi, angkanya itu sudah relatif dekat dengan tujuan penurunan berat badan Moms. Walaupun tidak turun, angkanya pun tidak bergerak naik. Sesekali bergerak naik pun tak lebih dari 0,5 – 1 kg yang biasa suka terjadi di akhir pekan yang sering diisi dengan makan di luar. Tapi kemudian turun lagi. 

Nah, bila angka timbangan seperti itu berarti tubuh Moms sudah memiliki berat badan yang tepat. 

Lingkar pinggang

Cara lain untuk mengetahui berat badan adalah dengan selalu memeriksa lingkar pinggang. Lingkar pinggang  menjadi ukuran lemak di sekitar bagian tengah tubuh. Lingkar pinggang yang  lebih besar biasanya berarti ada kelebihan lemak di dalam organ tubuh. Lemak ini akan  meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan diabetes. Untuk wanita, diharapkan ukuran lingkar pinggang itu di bawah 80 cm. 

Cek jenis bentuk tubuh

Wanita memiliki bentuk tubuh berbeda-beda dengan keunikan masing-masing. Ada yang bentuk tubuhnya seperti jam pasir, pir, atau apel. Bisa jadi badan kecil, tetapi tulangnya besar atau sebaliknya. 

Seorang ahli gizi bernama William H. Sheldon mengenalkan konsep tipe tubuh somatotypes. Sheldon membagi bentuk tubuh menjadi tiga, yaitu ectomorph, mesomorph, endomorph. Moms jangan mati-matian mengejar berat badan ideal untuk mendapatkan bentuk tubuh jenis Ectomorph yang tinggi dan ramping, jika jenis bentuk tubuh Moms Endomorph. Dengan bentuk tubuh Endomorph. Moms akan memiliki body bohay yang lebih  berlemak, berotot, dan mudah naik berat badan.  

Upaya menurunkan berat badan jadi pengganggu 

Ketika segala upaya diet keras hingga olahraga berat telah membuat Moms jadi sengsara, sebenarnya itu sudah tidak sehat lagi. Bukannya mencapai berat badan impian, Moms malah bisa sakit. Prioritaskan saja untuk rutin berolahraga dan mengikuti diet dengan menu sehat dan seimbang. Sehat tetap di atas segalanya Moms. 

Namun, bila Moms masih penasaran dengan berat badan ideal, coba konsultasikan dengan ahli gizi. Ini agar Moms mendapatkan arahan untuk porsi olahraga dan pilihan makanan yang tepat untuk menggapai berat badan idaman.

^IK