Label pada kemasan makanan atau minuman memiliki informasi keterangan tentang isi, jenis, komposisi zat gizi, tanggal kadaluarsa dan keterangan penting lain yang dicantumkan pada kemasan. Semua rincian itu tertera jelas di label makanan. Namun, tak jarang membingungkan bagi beberapa orang.

Sebagai manajer penyedia gizi dan nutrisi keluarga, misalnya Moms perlu tahu cara membaca nutrition fact atau informasi nilai gizi yang tercantum dalam makanan kemasan yang Moms sediakan untuk keluarga.  Tujuannya, agar Moms dan keluarga terhindar dari risiko gangguan kesehatan tertentu akibat konsumsi makanan kemasan berlebihan atau yang salah. 

Cek porsi sekali saji

Ini biasanya tertera paling atas. Tertulis sebagai “Takaran Saji (serving size)”.  Umumnya informasi nilai gizi suatu produk makanan kemasan berdasarkan pada satu kali penyajian. Jika mengonsumsi produk tersebut lebih dari 1 kali penyajian, maka kontribusi jumlah asupan kalori dan semua nutrisi yang ada dalam produk tersebut tentunya akan lebih tinggi. 

Jadi, Moms dan keluarga mengonsumsi sesuai takaran saji. Ini dapat membantu mencegah makan lebih banyak dari seharusnya, yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak sehat.

Cek kalori per porsi

Total kalori tertulis sebagai “Energi Total (Calories). Informasi ini menunjukkan  banyaknya energi yang akan didapatkan dari setiap  sekali sajian makanan atau minuman kemasan. Tentunya, semakin banyak sajian produk yang Moms konsumsi, semakin besar pula asupan kalori yang Anda dapatkan.

Di bawah total kalori biasanya tertulis  “Energi dari Lemak (Calories from Fat)”. Ini dihitung tersendiri, tidak termasuk kalori total. Misalnya, sebungkus kue cokelat punya keterangan “Energi total per sajian (100 kalori) dan “energi dari lemak per sajian 30 kalori” maka kalori keseluruhan  per sajian itu adalah 130 kalori. 

Kebutuhan kalori anak-anak berubah saat mereka tumbuh. Juga tergantung pada seberapa tinggi aktivitas  mereka. Kebanyakan anak usia 2 tahun membutuhkan sekitar 1.000 kalori per hari. 

Cek nilai harian

Di bawah kotak Kalori, Moms akan melihat daftar nutrisi dan nilai angka kecukupan gizi (AKG)-nya. Nilai ini menunjukkan jumlah zat gizi dalam satuan berat seperti miligram (mg) atau gram (gr) atau disajikan dalam bentuk persentase (%) AKG. Persentase AKG memberikan informasi kontribusi produk tersebut terhadap kebutuhan sehari. Misalkan %AKG menunjukkan nilai 20% untuk kalsium, ini berarti kebutuhan kalsium sudah terpenuhi 20% bila dikonsumsi sesuai takaran saji.

Nilai AKG ini memberikan gambaran bagi suatu makanan atau minuman kemasan itu  merupakan sumber nutrisi yang buruk atau baik. Nilai 5%  AKG atau kurang dinilai rendah dalam nutrisi. Nilai  20%  AKG atau lebih adalah tinggi dalam nutrisi.

Di dalam makanan/minuman kemasan itu juga dinilai baik jika memiliki nutrisi tinggi unntuk hal berikut: 

  • Serat makanan
  • Vitamin D
  • Kalsium
  • Besi
  • Kalium

Dan, hindarkan kandungan atau cari nilai AKG rendah untuk lemak jenuh, sodium (natrium) dan gula tambahan.

Cek daftar bahan 

Pencantuman bahan tertera sebagai “komposisi (ingredients)”. Pencantuman bahan ini terpisah dari kotak Fakta Gizi. Penting untuk membacanya, karena dapat memberikan Moms informasi tambahan tentang bahan apa saja yang dimasukkan di dalam makanan/minuman kemasan. Penting juga mengetahuinya berkaitan dengan alergi anak pada bahan makanan tertentu.  

Biasanya pembuat bahan utama dicantumkan di urutan terlebuh dulu. Sebaiknya hindari makanan yang mencantumkan gula (termasuk sirup jagung), minyak terhidrogenasi atau terhidrogenasi sebagian, dan garam. Terutama juga dicantumkan di awal daftar bahan. 

Sebagai aturan praktis: pilih makanan yang memiliki daftar bahan lebih pendek dengan nama bahan yang Moms kenal jauh lebih baik daripada bahan pembuat dengan nama kimia yang rumit.

Cek lainnya 

Pastikan juga makanan atau minuman kemasan yang Moms beli itu mencantumkan izin BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) RI, nama produsennya serta berat bersih. 

Sedangkan pihak BPOM merekomendasikan untuk memeriksa kemasan makanan yang berciri baik, yaitu: 

  • Kemasan dalam kondisi baik tidak rusak, penyok atau menggembung.
  • Pangan tidak kadaluarsa atau rusak.
  • Sudah memiliki nomor izin edar:

- MD (Pangan yang diproduksi dalam negeri)

- ML (pangan yang diimpor dari luar negeri)

- PIRT (pangan yang diproduksi oleh rumah tangga)