Tetap selalu cantik, langsing dan bugar seperti Duchess of Cambridge, Kate Midleton, di usia 40-an, menjadi impian banyak wanita. Bahkan, bagi Moms yang mungkin baru berusia akhir 20 an atau pertengahan 30-an. 

Tapi, ingat ya Moms… tidak semua diet itu cocok untuk setiap orang. Keberhasilan diet itu tergantung dari berat badan, tekad dan karakter Moms sendiri. 

Nah, sebelum memulai Diet Dukan, sebaiknya Moms juga kenali plus minus dan persiapannya agar diet yang Moms lakukan tidak berhenti di tengah jalan. Jika ini terjadi, nantinya bisa mengakibatkan fenomena yo-yo. Alih-alih kurus, berat badan Moms jadi melambung lebih tinggi.  

Diet Dukan sebagai penurun berat badan

US News & World Report memberikan Diet Dukan sebagai diet peringkat nomor 41 dalam daftar keseluruhan diet terbaik 2019 dan nomor 31 untuk diet penurunan berat badan terbaik. 

Dengan menjalankan Diet Dukan, Moms diperkirakan bisa mengurangi bobot tubuh hingga 4,5 kg selama minggu pertama mengikuti diet. Dengan metode yang merupakan paduan diet tinggi protein dan rendah karbohidrat ini dinilai cukup efektif untuk menurunkan berat badan dalam jangka pendek.

Sebuah studi Mei 2018 dari Applied Physiology, Nutrition, and Metabolism menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat, seperti Diet Dukan, efektif untuk membantu bila Moms masuk kategori pra-diabetes, sekaligus mengurangi risiko terkena penyakit jantung. 

Dalam program diet ini, enaknya pula  Moms tidak perlu pusing untuk urusan menghitung kalori atau menimbang makanan. Moms tinggal lahap saja makanan yang disarankan. Dan, Karena kandungan protein diet ini  tinggi, Moms pun biasanya cukup merasa kenyang dan puas. Makanya jenis diet ini sangat bagus bagi Moms yang ingin mempertahankan berat badan.

Namun, masih diperlukan lebih banyak penelitian dan bukti untuk mendukung klaim bahwa mengikuti diet rendah karbohidrat, protein tinggi, rendah lemak, seperti Diet Dukan ini memang aman dan efektif untuk menurunkan berat badan.

Kekurangan Diet Dukan

Diet Dukan dapat mengakibatkan penurunan berat badan yang signifikan, terutama bagi mereka yang sangat kelebihan berat badan atau obesitas. Namun, batasan pilihan makanan yang ketat pada fase 1 dan dua, yaitu hanya berupa buah-buahan, lemak sehat, dan sayuran tidak bertepung, itu dikhawatirkan dapat menyebabkan Moms kekurangan nutrisi.

Dalam jangka panjang, diet tinggi protein dan rendah karbohidrat juga dapat membahayakan ginjal. Hal ini, karena ginjal harus bekerja lebih keras untuk metabolisme asupan protein yang tinggi. Efek lainnya, Moms mungkin juga mengalami efek samping umum dari diet rendah karbohidrat, seperti sakit kepala, lesu, dan sembelit.

Apakah Diet Dukan dapat membantu mencegah atau mengelola penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan diabetes, juga masih belum jelas. Dua fase pertama diet (fase attack dan cruise)  membuat Moms akan kekurangan buah-buahan, pilihan sayuran, dan biji-bijian. Padahal sumber makanan tersebut menjadi ciri-ciri diet yang sehat untuk jantung dan ramah diabetes. 

Meski demikian, untuk dua fase berikutnya (fase Konsolidasi dan Stabilisasi), diperkirakan Moms  dapat mempertahankan berat badandan kesehatan yang baik secara keseluruhan.

Memulai diet Dukan

Moms sudah bulat tekad ingin kece badai seperti Kate Middleton? Yes! Moms siapakan beberapa hal di bawah ini ya…

  • Sebelum memulai Diet Dukan, Moms harus menetapkan target berat badan Moms, yang oleh Dr. Dukan disebut sebagai "The True Weight” atau berat badan sejati. The True Weight ini yang akan menentukan berapa lama Moms  menjalani pada masing-masing dari tiga fase pertama diet.
  • Untuk mempersiapkan fase Attack (fase pertama), pastikan untuk mengisi dapur Moms dengan jenis makanan yang disetujui. Ada 68 protein and 32 sayuran yang diperbolehkan. Untuk detailnya dari bahan makanan ini Moms bisa melihat website Diet Dukan di https://www.dukandiet.co.uk/the-dukan-diet/method/food-list
  • Untuk mengolahnya Moms kumpulkan resep resep dan diet untuk masakan tinggi protein dan rendah karbohidrat. Ini agar Moms punya banyak pilihan ragam bahan makanan dan cara mengolahnya agar tidak bosan.  
  • Konsultasi kepada ahli gizi atau dokter yang menangani penyakit Moms, ini terutama bagi Moms yang terdiagnosis   menderita diabetes, penyakit jantung, penyakit ginjal, atau rentan terhadap batu ginjal. 
  • Bila Moms sedang hamil maupun menyusui, jangan lakukan diet ini ya… fokus saja dulu untuk memberikan nutrisi terbaik bagi si Kecil.  

Selamat melakukan diet Moms…

^IK