Kembali ke kantor setelah cuti melahirkan berbulan-bulan ternyata tidak sesederhana kelihatannya. Beberapa persiapan harus dimatangkan, baik teknis maupun emosional. Moms harus menyiapkan backup pengasuhan si Kecil, mengkoordinasikan jadwal dengan pasangan, dan rencana, serta mekanisme pumping ASI. 

Transisi kembali menjadi working Moms juga mempengaruhi emosional selama persiapan tersebut. Penyebab paling jelasnya Moms tidak ingin jauh dari si Kecil.  Namun, terdapat faktor lain.  Pertama, banyak Moms merasa tertekan untuk kembali bekerja karena belum siap, sementara secara bersamaan ditarik untuk berada di rumah bersama si kecil—konflik di dalam diri Moms ini bisa membingungkan.

Kedua, disebabkan oleh kurangnya tidur yang umum dialami Moms yang mengasuh bayi. Terbangun di malam hari untuk menyusui si Kecil, menenangkannya hingga terlelap kembali, membuat Moms kekurangan energi dan konsentrasi di siang hari. Kelelahan dapat membuat hal tampak lebih buruk.

Namun, Moms tidak perlu khawatir karena berikut adalah beberapa tip dari para working Moms yang pernah mengalaminya: 

Mulai pada pertengahan minggu

Alih-alih Senin, Moms dapat mulai masuk kerja pada pertengahan minggu, Rabu, misalnya. Sebagai awal transisi kembali ke kantor, masuk kerja di beberapa hari pertama dapat menjadi sulit. Ketika Moms masuk ke kantor hari Rabu, setidaknya tidak terlalu banyak hari kerja yang mesti dilalui (tiga hari sebelum weekend). Begitu pula jadwal pumping, Moms punya waktu untuk rutin pumping sesuai jadwal sehingga persediaan ASI bisa terjaga.

Memulai kegiatan rutin keluarga

Moms dapat menentukan ritual rutin keluarga agar tidak kehilangan waktu berharga bersama mereka, terutama si Kecil. Contohnya membacakan cerita untuk anak sebelum tidur agar bisa menikmati momen dan perkembangan si kecil.

Yakin pada pilihan

Kembali bekerja setelah cuti melahirkan tidak sama seperti sebelumnya. Emosi, tujuan, pikiran, dan citra tubuh baru akan muncul. Sebaiknya,  yakinkan diri Moms secara mental dan fisik untuk siap kembali bekerja. Hal ini dapat mengurangi potensi “baby brain” atau kondisi di mana pikiran dan konsentrasi Moms menurun saat hamil atau setelah melahirkan, dan membuat performance Moms di kantor menurun. Percaya pada pengasuhan anak dan mengeceknya tiap pagi dan siang. Dengan begitu, Moms telah berkomitmen untuk kembali bekerja dan berusaha yang terbaik.

Membawa foto si Kecil

Menyimpan foto si Kecil di meja kerja dapat menjadi motivasi bagi Moms, asal tidak terus-menerus menatapnya. Ingatlah bahwa ini adalah transisi pada rutinitas baru, setidaknya beri waktu 60 hari untuk diri sendiri hingga merasa terbiasa. Mulai sekarang dan seterusnya, tiap tahap belajar akan Moms lalui. Tenangkan diri, Moms adalah Moms yang baik, dan semuanya akan terlalui dengan baik.

Tidak sungkan untuk meminta bantuan 

Tidak semuanya harus Moms lakukan sendiri, bila butuh bantuan, orang terdekat pasti akan mengerti. Berbicara dan sharing dengan sesama working Moms juga dapat meringankan. Jangan lupa untuk bersikap baik pada diri sendiri ya, Moms.