Hindari kesalahan berikut agar cita-cita Anda memberikan ASI eksklusif bagi si kecil bisa terwujud.

Tanpa disadari, para ibu—terutama mereka yang baru menyusui untuk pertama kalinya, seringkali melakukan sejumlah kesalahan yang bisa menghambat program pemberian ASI eksklusif. Ketahui beberapa di antaranya agar Anda tidak mengulanginya kembali di masa depan.

1. Tidak menemui konsultan laktasi

Meskipun menyusui adalah proses alami, namun banyak ibu mengakui bahwa keterampilan menyusui tetap perlu dipelajari sungguh-sungguh karena banyaknya tantangan yang ditemui saat praktik. Idealnya, temui konsultan laktasi sejak sebelum melahirkan, agar Anda bisa melakukan persiapan yang diperlukan, seperti belajar teknik pijat payudara. Temui lagi konsultan laktasi setelah si kecil lahir, supaya Anda bisa mencari solusi atas masalah yang ditemui saat menyusui, seperti perlekatan mulut bayi yang keliru, posisi menyusui yang ideal, dan sebagainya.

2. Terlalu khawatir jumlah ASI tak cukup

Bayi berusia 1 hari hanya bisa menelan ASI sebanyak satu sendok makan, karena ukuran lambungnya masih amat kecil. Setelah berumur seminggu, ia bisa minum ASI hingga 45-60 mL dalam satu sesi menyusui, lalu minum antara 80-150 mL per sesi pada usia 1 bulan. Selama grafik pertumbuhannya normal, Anda tak perlu khawatir kalau si kecil kekurangan asupan ASI. Khawatir berlebihan justru bisa memicu stres yang akan menghambat produksi ASI.

3. Telat belajar memompa ASI

Keterampilan memompa ASI perlu dipelajari selekas mungkin sejak bayi mulai menyusu. Selain memberikan waktu istirahat yang lebih pada ibu juga menghindari stres yang bisa menghambat pengeluaran ASI. Rajin memompa ASI juga berguna untuk meningkatkan jumlah produksi ASI karena mekanisme alami supply & demand.

4. Tergesa-gesa ingin langsing kembali

Agar produksi ASI lancar, ibu menyusui perlu menambah asupan makanan sebanyak 500 kalori setiap hari. Karenanya, hingga masa menyusui usai, sebaiknya singkirkan dulu keinginan untuk berdiet dan mengembalikan postur tubuh seperti sebelum hamil. Sebenarnya, aktivitas menyusui dan merawat bayi juga membakar cukup banyak kalori, sehingga secara teori, berat badan Anda dapat kembali normal dengan sendirinya.