Malnutrisi atau kekurangan nutrisi itu rawan terjadi pada anak-anak. Padahal, bila si Kecil mengalami malnutrisi pada 2 tahun pertama dari kehidupannya, anak Moms ini  dapat mengalami stunting, yaitu masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama

Stunting ini dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, seperti tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya dan dapat menyebabkan permasalahan pada saat dewasa.  Seperti kurangnya kemampuan intelektual, kekuatan fisik, dan pada wanita kemampuan reproduksinya terganggu.

Salah satu rekomendasi yang dianjurkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk mencegah stunting pada anak adalah Moms dianjurkan memberikan ASI ekslusif (180 hari) kepada si Kecil.

Tentunya ASI ekslusif ini Moms berikan dalam jumlah yang cukup. Masalahnya, masih banyak Moms yang tidak percaya diri  anaknya memiliki kecukupan gizi hanya dengan memberikan ASI. Apalagi pada bulan pertama kehidupan anaknya. 

Kekhawatiran yang wajar, karena di masa bayi baru lahir ini memang sulit melihat kecukupan gizi ini jika dikaitkan dengan berat badan. Tanda kecukupan ASI dari berat badan itu baru bisa terlihat setelah si Kecil berusia satu bulan. 

Nah, untuk memastikan kecukupan ASI ini bagi bayu baru lahir ini, coba simak beberapa tanda ini: 

  • Produksi ASI akan berlimpah pada hari ke-2 sampai ke-4 setelah melahirkan. Ini bisa Moms rasakan dengan  penampakan payudara bertambah besar, terasa lebih berat, lebih hangat dan seringkali ASI menetes dengan spontan.
  • Bayi Moms menyusui ASI ini hingga  8 - 12 kali sehari, dengan pelekatan yang benar pada setiap payudara dan menghisap secara teratur selama minimal 10 menit pada setiap payudara.
  • Bayi akan tampak puas setelah menyusu dan seringkali tertidur pada saat menyusui. Ini sering terjadi pada saat ia menyusu pada payudara yang kedua.
  • Frekuensi buang air kecil (BAK) bayi Moms itu terjadi lebih dari 6 kali sehari. Urine si Kecil pun berwarna jernih, tidak kekuningan. Waspadai bila Moms mendapati terdapat butiran halus kemerahan (yang mungkin berupa kristal urat pada urine). Itu bisa jadi merupakan salah satu tanda si Kecil mengalami ASI kurang.
  • Frekuensi buang air besar (BAB) terjadi lebih dari  4 kali sehari dengan volume paling tidak sebanyak 1 sendok makan, dan tidak hanya berupa noda membekas pada popok bayi. Coba Moms perhatikan ini pada bayi kecil yang berusia 4 hari sampai 4 minggu. Bagaimana jika bayi Moms itu BAB setiap kali menyusui? Jangan panik Moms. Pada bayi beberapa minggu awal si Kecil lahir itu normal terjadi. dan hal ini merupakan hal yang normal
  • Feses berwarna kekuningan dengan butiran-butiran berwarna putih susu di antaranya (seedy milk), setelah bayi berumur 4 sampai 5 hari. Tapi, jika setelah bayi Moms berumur 5 hari ternyata fesesnya masih berupa mekoneum (berwarna hitam seperti ter) atau transisi antara hijau kecoklatan, mungkin ini merupakan salah satu tanda bayi Moms kurang mendapat ASI.
  • Puting payudara Moms memang terasa sedikit sakit pada hari-hari pertama menyusui. Namun, jika sakit ini bertambah dan menetap setelah 5 - 7 hari, terlebih disertai dengan lecet, ini bisa jadi merupakan tanda bahwa bayi tidak melekat dengan baik saat menyusu. Apabila tidak segera ditangani dengan membetulkan posisi dan pelekatan bayi, maka hal ini akan menurunkan produksi ASI.  Yang akhirnya si Kecil bisa kekurangan ASI.
  • Pada minggu awal kelahiran, wajar jika bayi baru lahir itu kehilangan berat badan, Tapi, berat badan bayi ini tidak turun lebih dari 10% dibandingkan berat lahirnya. Dan, pada 10 sampai 14 hari setelah kelahirannya, berat si Kecil kembali lagi seperti berat lahirnya. 

Moms untuk keberhasilan kecukupan ASI pada bayi baru lahir ini penting juga Moms melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) tak lama setelah si Kecil dilahirkan. Dan, sebaiknya Moms juga memilih rawat gabung dengan anak selama di rumah sakit. 

^IK