Moms mungkin bertanya-tanya mengapa harus repot memompa atau memerah ASI dengan tangan jika ada pompa payudara? Memompa ASI manual yang menggunakan tangan rasanya memang kurang popular di kalangan Moms masa kini. Apalagi, sekarang memang tersedia berbagai jenis pompa payudara, dari pompa payudara manual hingga eletrik. Harganya pun bervariasi, dan cukup ramah di kantong. 

Tapi, sesungguhnya keterampilan memerah ASI ini penting dipelajari, lho. Ada beberapa kondisi yang akhirnya membuat Moms itu membutuhkan memerah ASI dengan tangan. Lagi pula, cara mempelajrinya cukup mudah. Dan, persiapan yang diperlukan sangat simpel. 

Sangat berguna jika…

Memerah ASI tidak begitu disukai para Moms menyusui masa kini karena dianggap melelahkan. 

Itu memang benar. Tapi ada beberapa kondisi yang membuat memerah ASI dengan tangan menjadi teknik berguna untuk mengeluarkan ASI Moms, seperti:  

  • Sumber listrik atau baterai tidak tersedia
  • Tiba-tiba pompa payudara Moms mengalami kerusakan, atau baterai sebagai sumber listrik penggeraknya habis, dan tidak ada cadangan pengganti.
  • Payudara Moms terasa sangat bengkak dan keras, tepat sebelum menyusui. Payudara seperti ini akan membuat si Kecil kesulitan  menyusui. Untuk melunakkan payudara itu Moms perlu  memeras ASI dengan tangan.
  • Payudara Moms sudah penuh, sementara Moms tidak berada di dekat bayi Moms. 
  • Payudara sedang lecet.
  • Moms ketinggalan membawa pompa payudara.

Di saat bayi Moms itu lahir prematur atau baru lahir juga dia kesulitan menyusui ASI. Nah, agar kolostrum tidak terbuang sia-sia, Moms lebih disarankan memompa dengan tangan daripada memakai pompa elektrik. 

Step by step memerah ASI dengan tangan

Mengawali memerah ASI memerah manual dengan tangan dipercaya juga merangsang ASI lebih keluar. Jadi, semakin banyak alasan bukan untuk mempelajari keterampilan memerah susu dengan tangan?

Mudah, kok, Moms. Ini caranya: 

  1. Siapkan wadah penyimpan  steril, bisa terbuat dari plastik atau bahan metal lebih baik. Hindari wadah kaca, karena lemak dari ASI dapat  menempel pada sisi wadah dari kaca. Padahal, bayi membutuhkan kandungan lemak dari ASI untuk pertumbuhannya.
  2. Cuci tangan dengan sabun, dan bilas hingga bersih. 
  3. Duduklah dengan santai, nyaman dan relaks. Duduk dengan sedikit mencondongkan badan ke depan. Moms dapat duduk di kursi dengan wadah di pangkuan. Wadah dengan mulut yang lebar seperti mangkok akan lebih mudah memudahkan.
  4. Pijat dengan lembut payudara dari dasar payudara ke arah puting susu untuk merangsang refleks oksitosin (let down reflex). Rangsang puting susu dengan ibu jari dan jari telunjuk Moms. Gunakan kompres hangat atau mandi dengan air hangat juga akan membantu ASI lebih mudah keluar.
  5. Setelahnya, baru letakkan ibu jari Moms di bagian atas di bagian luar areola ( di jam 12) dan jari telunjuk serta jari-jari lain di bagian bawah areola  (di jam 6) sehingga membentuk huruf C. Areola adalah area melingkar di bagian tengah payudara yang berwarna lebih gelap dibandingkan warna kulit di sekitarnya.
  6. Tekan jari-jari Moms ke belakang, ke arah dada, kemudian pencet dan tekan payudara Moms di antara jari-jari, dan lepaskan, lalu dorong ke arah putting. Ini seperti mengikuti gerakan mengisap bayi. Ulangi hal ini berulang-ulang.
  7. Hindari menarik atau memeras payudara  terlalu keras. Bersabarlah, mungkin akan ASI ini  memakan waktu yang agak lama pada awalnya untuk keluar banyak.
  8. Setelah beberapa lama ternyata ASI mengalir lambat, Moms coba gerakkan jari Moms di sekitar areola dan berpindah-pindah tempat, kemudian mulai memerah lagi sampai ASI yang tersimpan menjadi kosong.
  9. Ulangi prosedur ini sampai payudara menjadi lembek, dan Moms merasa telah mengosongkan payudara Moms  sebanyak mungkin.

Tips memerah ASI

Coba simak tip di bawah ini agar memberikan ASI si Kecil lewat memerah ASI ini berjalan sukses: 

  • Perahlah payudara sesuai jam bayi minum jika Moms berjauhan dari si Kecil. 
  • Untuk meningkatkan jumlah ASI yang diperah, kompres payudara dengan air hangat dan pijatlah dengan lembut sebelum memerah.
  • Jangan putus asa bila saat awal memerah jumlah ASI yang keluar sedikit. Dengan memompa secara rutin biasanya akan meningkatkan produksi ASI dalam 2 minggu.
  • Simpan ASI sejumlah yang diminum bayi. Sejumlah kecil yang dicairkan lebih cepat mencair dan lebih sedikit ASI yang terbuang bila bayi hanya sedikit minum dari biasanya.
  • ASI dapat disimpan di lemari pendingin selama 72 jam. Jika Moms tidak ingin memakainya pada periode waktu tersebut, bekukan ASI. Moms dapat menggunakan tempat penampung yang bersih. Kantong plastik atau botol.

^IK