ASI perah memang bisa disimpan, baik di suhu ruang, cooler bag ASI, lemari es atau freezer. Tetapi, Moms harus mengikuti petunjuk penyimpanannya agar ASI tidak rusak, sehingga membahayakan si Kecil.

Bila ASI Moms itu disimpan di dalam lemari es atau freezer, maka Moms juga perlu mengikuti panduan untuk mencairkan dan menghangatkan susu. Bayi Moms tentunya tidak bisa dan seringkali juga tidak meminum ASI yang dingin. 

Coba Moms ikuti pedoman mencairkan, menghangatkan ASI dan memberikan ASI yang disimpan di bawah ini. 

Cara mencairkan ASI

ASI yang disimpan di dalam freezer perlu dicairkan hingga mendekati suhu kamar agar si Kecil bisa mengonsumsinya. Berhati-hatilah saat mencairkan ASI ini  untuk memastikannya aman digunakan bagi bayi Moms. Ini beberapa petunjuk yang perlu Moms ikuti: 

  • Jangan biarkan ASI beku mencair sendiri pada suhu kamar. ASI beku dapat dicairkan dengan cara: 
  • Mengeluarkan dan menaruh ASI beku ini  di lemari es. Ini biasanya perlu waktu sekitar 12 jam untuk mencair. 
  • Cara lainnnya, Moms tempatkan botol atau kantong ASI beku itu di dalam di bawah  air hangat yang mengalir (maksimum 37 °C). 
  • Setelah sepenuhnya dicairkan, ASI yang sebelumnya dibekukan itu dapat disimpan pada suhu kamar selama maksimal dua jam atau di lemari es hingga 24 jam.
  • Moms jangan mencairkan atau memanaskan ASI beku dengan menggunakan microwave atau air mendidih.  Cara ini dapat merusak nutrisi dan daya pelindung yang merupakan kebaikan dari kandungan ASI. Selain itu, pemanasan cara ini bisa membuat titik panas yang akan melepuhkan bayi Moms.
  • ASI yang telah dicairkan yang tersisa pada suhu kamar itu harus diberikan kepada bayi Moms dalam waktu dua jam. Lewat waktu itu Moms buang saja ASI ini.  
  • Jangan pernah membekukan kembali ASI setelah dicairkan.

Cara menghangatkan ASI yang disimpan

Bayi yang sehat dan cukup bulan umumnya dapat minum ASI dengan  suhu kamar atau dihangatkan sesuai suhu tubuh. 

Untuk menghangatkan ASI, berikut caranya: 

  • Moms masukkan botol atau kantong ASI ke dalam cangkir, gelas atau mangkuk yang berisi air hangat (bukan mendidih ya…) selama beberapa menit hingga mencapai suhu tubuh 37 °C. 
  • Sebagai alternatif, gunakan penghangat botol. Jangan biarkan suhu di atas 40 °C.
  • Jangan gunakan microwave, karena dapat membuat ASI ini menjadi terlalu panas.
  • Bila ingin diberikan kepada anak, putar perlahan botol atau kantong plastik ASI yang sudah dihangatkan untuk mencampur lemak yang terpisah. Jangan  mengocok atau mengaduk ASI yang sudah hangat.

ASI disimpan berubah bau dan warna?

Moms mungkin memerhatikan bahwa ASI yang didinginkan atau dicairkan terkadang berbau berbeda. Itu bukan ASI-nya.  Ini karena enzim yang disebut lipase memecah lemak dan melepaskan asam lemak,  sebuah proses yang membantu mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya.

Sepanjang Moms telah mengikuti petunjuk yang benar dan aman dalam penyimpanannya, ASI tetap boleh digunakan. Apalagi jika si Kecil tetap mau meminumnya.

Moms, saat memberikan ASI yang disimpan kepada si Kecil, coba putar botol dengan lembut. Ini untuk menyatukan lapisan lemak (krim) yang terpisah. Jangan mengocok atau mengaduk ya Moms… karena pengadukan atau pengocokan yang kuat dapat merusak beberapa komponen nutrisi dan pelindung susu

Saat si Kecil menyusu ASI dari cangkir atau botol, bakteri dari mulutnya secara alami dapat masuk ke dalam ASI. Jadi,  buanglah sisa susu yang diminum sebagian dalam waktu satu hingga dua jam dari pemberian makan awalnya. Makanya untuk menghindari ASI  jadi terbuang sia-sia, coba Moms bagi penyimpanan ini  dalam jumlah kecil, sesuai takaran biasanya bayi Moms mengonsumsi. 

^IK