Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik untuk bayi, Moms. Menyambut pekan ASI setiap tanggal 1-7 Agustus, ada beberapa hal yang perlu Moms ketahui seputar pemberian ASI, terutama pada bayi baru lahir. Seberapa banyak dan seberapa sering ASI dIiberikan pada bayi baru lahir? Berikut panduannya. 

Frekuensi menyusui 

Pada hari-hari pertama kelahirannya, Moms menyusui ‘sesuai permintaan’ si Kecil. Perut bayi yang baru lahir itu masih kecil, Moms. Jadi, si Kecil tidak membutuhkan banyak susu setiap kali menyusui agar kenyang. Namun, ia mungkin  menyusu setiap 1 jam  hingga 3 jam.

Untuk ini, penempatan Moms dan bayi dalam satu ruangan (rooming-in) setelah melahirkan akan sangat membantu keberhasilan menyusui.  Seringnya Moms menyusui juga  membantu meningkatkan produksi ASI dan melatih si Kecil  untuk mengisap dan menelan.

Pada beberapa bayi baru lahir mungkin mengantuk dan tidak tertarik untuk menyusu. Ini berarti Moms mungkin perlu membangunkan si Kecil untuk menyusu. Misalnya dengan cara: 

  • Mencoba menepuk perlahan
  • Membelai si Kecil
  • Membuka baju atau mengganti popoknya.

Untuk mendapatkan nutrisi yang cukup dan untuk pertumbuhannya, si Kecil pada minggu-minggu pertama kelahirannya, sebaiknya dibangunkan atau dirangsang untuk menyusui maksimum setiap 3 jam

Bayi saat si Kecil berusia beberapa minggu hingga mendekati usia 6 bulan ia akan menyusui 8-12 kali per hari.  Moms berikan ia ASI bila si Kecil menunjukkan tanda-tanda: 

  •  Terus terjaga dan gelisah
  •  Aktif bergerak, misalnya menggerakkan kepala ke kiri dan kanan seolah-olah mencari payudara
  •  Mouthing, yakni si Kecil menggerakkan mulut dan bibirnya terus-menerus. Misalnya, membuat gerakan mengisap serta membuka dan menutup mulut. Terkadang, ia juga akan menjulurkan lidahnya.
  •  Rooting yakni refleks yang  terjadi saat sudut mulut bayi disentuh. Ketika mendapatkan rangsangan seperti itu, bayi akan memutar kepalanya, membuka mulut, dan siap menghisap mengikuti arah rangsangan tersebut. Refleks ini sangat membantu bayi Moms untuk menyusui. 

Pada saat si Kecil memasuki usia 6 bulan ke atas, ia mulai mengenal makanan padat. Pola menyusui akan berubah, seiring ia mulai makan lebih banyak makanan padat. 

Jika si Kecil tampaknya kurang tertarik untuk menyusui setelah diperkenalkan makanan padat, cobalah menyusui terlebih dahulu sebelum Moms memberikan makanan padat. ASI bagaimana pun tetap sumber nutrisi terpenting, bahkan setelah Moms memberikannya makanan padat.  

Bagaimana menghitung frekuensi menyusui?

Perhitungan lamanya waktu antara/jeda menyusui itu dihitung dari saat si Kecil mulai menyusu (bukan di akhir ya…) hingga saat si Kecil mulai menyusu lagi. 

Dengan kata lain, ketika dokter  anak menanyakan seberapa sering bayi Moms menyusu, Moms dapat mengatakan si Kecil menyusu setiap 2 jam sekali jika Moms menyusui pertama dimulai pada pukul 6 pagi, lalu pemberian makan berikutnya sekitar pukul 8 pagi. Kemudian pukul 10 pagi, dan seterusnya.

Di saat si Kecil  bertambah usianya dan bertumbuh, perutnya juga tumbuh. Anak akan secara bertahap dapat menelan lebih banyak ASI setiap kali menyusui. Dengan demikian, jeda waktu menyusui akan lebih lama. Namun, untuk ASI ekslusif yang dapat mencukupi nutrisi, jeda waktu itu maksimum per 3 jam. Malam hari juga dihitung ya, Moms.

Lamanya waktu menyusui

Si Kecil yang  baru lahir dapat menyusu hingga 20 menit atau lebih pada satu atau kedua payudara. Seiring bertambahnya usia bayi dan semakin terampil dalam menyusui (mengisap dan menelan ASI), sehingga mereka mungkin membutuhkan waktu sekitar 5-10 menit di setiap sisinya.

Lamanya waktu menyusui ini berbeda-beda pada setuap bayi. Beberapa hal yang memberi pengaruh adalah: 

  • Ketersediaan ASI Moms (ini biasanya terjadi 2-5 hari setelah kelahiran)
  • Refleks dari payudara Moms mengeluarkan ASI. Ada beberapa Moms yang mengalirkan ASI dengan deras, meski tidak diisap bayi. Namun, ada yang memerlukan beberapa menit menyusui dulu baru keluar. 
  • Seberapa baik perlekaran bayi saat menyusui
  • Kemampuan bayi menelan ASI 
  • Gangguan pada bayi, misalnya tipe bayi pengantuk atau memiliki penyakit tertentu. 

Hubungi dokter anak atau bidan atau konsultan laktasi jika Moms khawatir jika waktu menyusui si Kecil tampak terlalu pendek atau terlalu lama.