Newmoms pasti pernah mengalami kegalauan mau pakai clodi atau pospak. Lebih bagus mana ya, clodi atau pospak untuk  buah hati? Yuk, kita bahas satu persatu biar Moms enggak galau lagi. 

Clodi merupakan popok yang bisa dipakai berkali kali, bisa dicuci berkali kali, sehingga lebih hemat dibanding pospak. Popok jenis ini memiliki kelebihan dan kekurangan. 

Berikut ini beberapa kelebihan clodi: 

- Menghemat pengeluaran, karena popok jenis ini bisa dipakai berulang kali (belli sekali pakai berkali kali). 

- Tidak perlu khawatir dengan kandungan kimia seperti yang ada pada popok sekali pakai. 

- Ramah lingkungan,  karena tidak menghasilkan sampah. 

- Lebih mudah mengajarkan anak toilet training karena popok jenis ini punya daya serap yang rendah, sehingga bisa membuat anak tidak nyaman dan akhirnya mau pergi ke toilet untuk buang air. 

Kekurangan popok jenis ini, antara lain: 

- Tumpukan cucian yang lebih banyak, secara enggak langsung akan menambah pengeluaran detergen karena harus mencuci tiap hari. Kalau popok tidak langsung dicuci, bisa dibayangkan bau pipis anak menghantui seisi rumah . 

- Lebih mudah bocor, karena daya serap yang rendah. Jika bepergian, barang bawaan jadi lebih banyak. Sebab, penggunaan clodi dalam sehari tentu lebih banyak dibanding menggunakan popok sekali pakai. Bagi beberapa bayi, penggunaan clodi bisa jadi lebih berisiko menimbulkan ruam popok ketimbang pospak , karena daya serapnya yang rendah, sehingga rentan  menimbulkan ruam popok. 

- Kalau anak BAB, kotoran yang menempel pada popok lebih susah dicuci. 

Sedangkan, pospak atau popok sekali pakai, yang biasa kita kenal dengan diapers, memiliki kelebihan bisa langsung dibuang setelah dipakai, layaknya pembalut wanita.

Beberapa keuntungan menggunakan popok jenis ini antara lain: 

- Daya serap lebih tinggi, sehingga Moms tidak harus mengganti popok setiap saat. - Lebih praktis digunakan, setelah dipakai, popok bisa langsung dibuang, tidak perlu dicuci seperti halnya clodi. 

- Lebih banyak ukuran,  mulai newborn sampai usia toddler ada. 

- Mudah ditemukan, di warung kelontong ada, supermarket apa lagi. Bahkan ada kemasan ekonomis per saset berisi 1 pcs . 

Namun, popok ini memiliki kekurangan, yaitu: 

- Boros pengeluaran, misal sehari 10 pcs x 2500, dalam sehari saja biaya untuk popok bisa mencapai Rp 25.000 untuk popok standar. Bisa dibayangkan, dalam sebulan besarnya biaya pengeluaran untuk popok, yaitu  Rp25.000 x 30.

- Menambah tumpukan sampah, karena sekali pakai, maka  otomatis volume sampah rumah tangga bertambah  dan hal ini tidak ramah lingkungan. 

- Bahan kimia atau pewarna gel bisa menyebabkan beberapa bayi alergi. 

- Lebih sulit mengajarkan anak toilet training. 

Dari poin-poin di atas dapat disimpulkan baik penggunaan clodi atau pospak memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Bagi ibu pekerja, penggunaan clodi tidak efisien karena terlihat ribet dalam pemakaian, belum lagi akan menambah tumpukan cucian yang berarti sama saja dengan menambah pekerjaan rumah. 

Untuk ibu rumah tangga, jenis clodi mungkin sangat membantu karena bisa menekan pengeluaran. Pospak untuk ibu pekerja dirasa lebih baik, karena bisa meringankan pekerjaan Moms. 

Apa pun pilihannya, clodi atau pun pospak, harus diperhatikan waktu pemakaian. Bila terlalu lama, keduannya bisa menimbulkan iritasi atau ruam pada bayi. 

Untuk pilihan pribadi, saya sih lebih milih pospak dibanding clodi, sejak Alicia menjadi newborn hingga toddler, sudah pakai pospak. Alhamdulillah selama penggantian pospak tepat waktu, kulit aman dari ruam atau alergi. 

Selain aman untuk newborn, pospak juga bisa membuat bayi tidur lebih nyenyak sehingga Moms punya cukup waktu untuk beristirahat. Kalau newborn menggunakan popok kain, apa lagi jika bayi kuat menyusu, Moms bisa tidak tidur karena harus berulang kali ganti popok.