Imunisasi BCG (Bacillus Calmette-Guerin) adalah imunisasi yang bertujuan melindungi bayi dari infeksi tuberkolosis atau TB. Umumnya diberikan pada bayi baru lahir hingga paling lambat sebelum usia 3 bulan, dan paling baik (optimal) diberikan sebelum usia 2 bulan. Suntikan BCG dilakukan di bawah kulit, tidak dalam dan tidak masuk ke otot. Jadi, setelah disuntik, permukaan kulit yang menjadi lokasi suntikan akan melendung. Setelah 2-6 minggu, bekas suntikan dapat membesar menyerupai bisul, kondisi ini merupakan kondisi yang wajar, jadi moms tidak perlu terlalu khawatir. Ini merupakan salah satu tanda keberhasilan vaksinasi BCG.

Bekas suntikan yang melendung itu umumnya berupa bisul kecil dan bernanah. Bila diamati bentuknya sangat khas dan berbeda dengan bisul pada umumnya. Bisul tersebut tidak menimbulkan rasa nyeri, bahkan bila disentuh pun tidak akan terasa sakit. Munculnya bisul juga tak diiringi panas. Selanjutnya, bisul tersebut akan mengempis dan membentuk luka parut.

Moms tak perlu khawatir bila pada buah hatinya tidak muncul bisul. Jangan langsung beranggapan bahwa vaksinasi yang telah dilakukan gagal. Bila tidak keluar bisul, bisa jadi karena kadar antibodinya terlalu rendah, dosis terlalu rendah, daya tahan anak sedang menurun (misalnya anak dengan gizi buruk) atau kualitas vaksinnya kurang baik karena cara penyimpanan yang salah.

Akibatnya, antibodi pada tubuh bayi tetap terbentuk tetapi dalam kadar yang rendah. Di daerah endemis TB (penyakit TB terus-menerus ada sepanjang tahun) seperti Indonesia, resiko infeksi penyakit TB akan selalu ada. Booster atau vaksinasi ulangan tidak diperlukan karena vaksin BCG hanya perlu diberikan sekali seumur hidup. Vaksinasi yang telah dilakukan akan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan bakteri TB.