Kompos merupakan salah satu pupuk organik yang dibuat dengan cara menguraikan sisa-sisa tanaman dan hewan dengan bantuan organisme hidup. Untuk membuat pupuk kompos diperlukan bahan baku berupa material organik dan organisme pengurai. Organisme pengurainya bisa berupa mikroorganisme atau pun makroorganisme. 

Pengelompokan jenis-jenis pupuk kompos bisa dilihat dari tiga aspek. Pertama, dilihat dari proses pembuatannya, yaitu ada kompos aerob dan anaerob. Kedua, dilihat dari dekomposernya, ada kompos yang menggunakan mikroorganisme ada juga yang memanfaatkan aktivitas makroorganisme. Ketiga, dilihat dari bentuknya,  ada yang berbentuk padat dan ada juga yang cair.  

Kompos sebagai salah satu pupuk organik sangat baik dan bermanfaat untuk segala jenis tanaman. Pupuk ini digunakan untuk tanaman pangan, perkebunan, pertanian, dan tanaman hias. Manfaat kompos dapat dilihat dari aspek ekonomi, lingkungan, serta aspek bagi tanah dan tumbuhan. 

Manfaat ekonomi 

Pupuk ini memanfaatkan bahan-bahan organik yang berasal dari limbah-limbah pertanian yang mudah didapatkan di sekitar kita, sehingga pupuk ini tidak memerlukan biaya yang besar dalam pembuatannya. 

Manfaat lingkungan 

Mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah. 

Manfaat aspek tanah 

Manfaat lainnya yaitu memperbaiki struktur, drainase dan tata udara dalam tanah, memperbesar daya ikat air terhadap tanah, daya ikat tanah terhadap unsur hara, membantu dalam proses pelapukan mineral, menjadi sumber bahan makanan bagi mikroorganisme, dan menurunkan aktivitas mikroba yang merugikan. 

Manfaat bagi tumbuhan 

Manfaat bagi tanah dan tumbuhan yaitu meningkatkan kesuburan tanah serta menyediakan unsur-unsur hara mineral memadai dan seimbang yang bisa diserap oleh tanaman. Produktivitas tanaman akan berkurang jika tanaman kekurangan unsur hara dan mineral, terutama jika tanaman tersebut tumbuh pada tanah yang bersifat terlalu asam maupun terlalu basa. 

Pupuk Kompos dapat dibuat dari sampah rumah tangga, namun bukan berarti semua jenis sampah dapat dijadikan bahan untuk membuat pupuk organik. Hanya pupuk kompos yang terbuat dari jenis sampah terbaik yang bisa memiliki kualitas tinggi. 

Beberapa sampah organik yang dapat diubah menjadi pupuk kompos ini di antaranya ialah:

  • Sampah sisa makanan, mulai dari sayur-sayuran hingga daging busuk
  • Kertas bekas maupun tisu yang sudah tak terpakai lagi
  • Dedaunan serta rumput
  • Potongan kayu
  • Bumbu dapur kedaluarsa
  • Bulu hewan yang rontok
  • Debu dari belakang lemari es; potongan rambut, hingga kotoran hewan peliharaan. 

Pupuk kompos dari sampah rumah tangga 

Alat: Tong besar dengan tutup dan sarung tangan 

Bahan:  Sampah rumah tangga (bisa sisa makanan atau bekas sayuran, tanah, air secukupnya, arang sekam, cairan  pupuk EM4 sebagai tambahan. 

Cara membuat: 

  • Siapkan sampah rumah tangga yang akan diolah menjadi pupuk kompos. Pisahkan sampah organik (sisa makanan/dedaunan) dengan sampah plastik. Sampah organik lah yang nantinya akan digunakan sebagai pupuk kompos. Siapkan wadah berukuran besar untuk membuat pupuk kompos.  Wadah harus dilengkapi dengan penutup agar pupuk yang dibuat tidak akan terkontaminasi.
  • Masukkan tanah secukupnya ke dalam wadah yang telah diisi dengan sampah organik. Ketebalannya bisa disesuaikan dengan wadah dan banyaknya sampah organik. Siram permukaan tanah tersebut menggunakan air secukupnya. Masukkan sampah organik yang sudah disiapkan ke dalam wadah. Pastikan sampah disimpan secara merata. Sebisa mungkin ketebalan sampah setara dengan ketebalan tanah.
  • Masukkan lagi tanah ke dalam wadah. Kali ini tanah berperan sebagai penutup sampah. -Tutup wadah dengan rapat dan biarkan sekitar tiga minggu.