Apa yang Moms lakukan ketika menyadari roti di kulkas telah beberapa hari melewati tanggal kedaluwarsa? Buru-buru membuangnya? Selain menyebabkan limbah, kebiasaan ini juga pemborosan lho, Moms 

Tahukah Moms, kebiasaan ini membuat makanan yang terbuang mencapai setengah dari produksi makanan, senilai Rp3.100 triliun. Padahal, sebenarnya makanan kedaluwarsa hanya menunjukkan kapan waktu terbaik untuk makanan tersebut dikonsumsi, belum tentu berbahaya jika melewati batas waktunya.

Lain cerita jika makanan sudah berubah tekstur, warna, dan aroma ya, Moms. Sudah jelas ini berbahaya bagi kesehatan karena mengandung bakteri atau jamur yang menjadi bibit penyakit. Namun, kondisi ini bukan disebabkan oleh lewatnya masa kedaluwarsa. 

Kunci untuk Moms ingat dalam menyimpan makanan kering adalah menyimpannya dalam wadah yang kedap udara. Hal ini dapat menjaga makanan dari kelembapan yang mengundang bakteri berkembang. Sama halnya ketika Moms menyimpan makanan dengan cara membekukannya, bungkus makanan rapat-rapat, dan pastikan untuk menuliskan tanggal membekukannya di kemasan.

Bahan makanan yang tidak mudah busuk, seperti biji-bijian, oats, makanan kering, serta kalengan masih dapat dikonsumsi setelah melewati tanggal kedaluwarsanya. Tetapi daging, susu, dan telur memiliki umur simpan yang lebih pendek. Maka, penting untuk mengeceknya menggunakan indera Moms. Jika ditemukan jamur, perubahan tekstur dan warna, aroma dan rasa yang tidak enak, itulah tanda untuk tidak mengonsumsinya.

Penyakit yang “dibawa” oleh makanan berasal dari kontaminasi, bukan dari proses pembusukan alami. Kontaminasi bakteri, seperti listeria, yang cenderung berkembang dalam suhu yang lebih hangat, menunjukkan pentingnya menyimpan makanan di dalam suhu yang tepat. Menurut Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat merekomendasikan suhu kulkas tidak lebih tinggi dari 4,4 derajat Celsius. 

Berikut adalah cara menyimpan makanan agar tidak menjadi limbah:

Membekukannya

Menurut peneliti limbah makanan di Gibbs Land Use and Environment Lab, Tyler Lark, Ph.D., membekukan adalah cara yang baik untuk menghentikan proses penuaan dan memperpanjang umur makanan, serta mencegah Moms membuang makanan. Makanan beku lebih awet karena bakteri dan pathogen lainnya tidak dapat tumbuh dalam suhu beku. Cara ini bisa Moms terapkan untuk menyimpan susu, roti, keju, dan telur mentah yang telah dikocok ringan.

Mengolah buah

Menurut NRDC, buah adalah salah satu makanan yang paling sering dibuang sebelum waktunya. Pisang yang sedikit bonyok, apel yang tidak mulus masih bisa Moms olah menjadi makanan lain, seperti jus buah es krim, atau saus apel.

Menyimpan sayur

Moms, ada trik untuk memperpanjang umur simpan sayur, seperti membungkus brokoli dengan tisu basah, menyimpan seledri dalam tinfoil—alih-alih plastik, dan menyimpan asparagus dalam gelas berisi air setengah inci.

Menyusun ulang kulkas

Penelitian menunjukkan bahwa susunan dalam kulkas menentukan umur simpannya. Makanan yang terletak di belakang cenderung terlupakan. Maka, susun berdasarkan ketahanannya, makanan yang mudah busuk disimpan di rak paling atas. 

Membuat kompos

Membuat kompos dari makanan yang sudah busuk adalah cara yang bijak dalam mengelola makanan daur ulang tanpa menjadikannya limbah, Moms.