Tidak terasa Ramadan telah berlalu. Jadwal makan pun kembali seperti biasa, tetap cukupi kebutuhan nutrisi keluarga ya, Moms. Salah satunya zinc. Zinc adalah mineral dan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh,  namun zinc tidak diproduksi secara natural oleh tubuh manusia.  Sehingga untuk memenuhi kebutuhannya, kita  harus mengonsumsi makanan dan suplemen yang mengandung zinc.

Zinc dibutuhkan tubuh untuk berbagai proses, termasuk ekspresi gen, reaksi enzimatik, kekebalan tubuh, sintesis protein, sintesis DNA, penyembuhan luka, pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa makanan yang mengandung zinc adalah daging merah, unggas, dan ikan. Kekurangan zinc dapat menyebabkan postur pendek, berkurangnya kemampuan untuk mencicipi makanan, dan menurunnya fungsi testis dan ovarium.

Beberapa tanda tubuh kekurangan zinc, yaitu melambatnya pertumbuhan, kadar insulin rendah, kehilangan nafsu makan, cepat marah, rambut rontok, kulit kasar dan kering, penyembuhan luka lambat, indra pengecap dan penciuman kurang berfungsi dengan baik, diare, dan mual. Berikut fungsi zinc dalam tubuh manusia:

Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Zinc membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Di masa pandemi seperti saat ini, mengonsumsi makanan yang mengandung zinc dapat mengurangi risiko tertular virus. Tentu diimbangi dengan #Stayathome ya, Moms. Zinc merangsang sel-sel imun dan mengurangi stres oksidatif, yaitu keadaan di mana jumlah radikal bebas di dalam tubuh melebihi kapasitas tubuh untuk menetralkannya. Penelitian menunjukkan, konsumsi 80-92 mg zinc per hari dapat mengurangi risiko flu hingga 33%. Zinc juga mengurangi risiko terkena infeksi secara signifikan.

Mempercepat penyembuhan luka

Zinc biasa digunakan rumah sakit untuk mengobati luka bakar dan cidera kulit lainnya. Mineral ini memiliki peran penting dalam sintesis kolagen, fungsi kekebalan tubuh, dan respons peradangan. Tahukah, Moms? Sebenarnya, kulit manusia memiliki jumlah zinc yang cukup banyak, 5%. Karena itulah, kekurangan zinc dapat memperlambat penyembuhan luka. 

Mengurangi risiko penyakit akibat usia

Zinc secara signifikan dapat mengurangi risiko penyakit seiring bertambahnya usia, misalnya pneumonia, infeksi, dan degenerasi makula (AMD). Berdasarkan penelitian, zinc dapat menghilangkan stres oksidatif, yaitu keadaan di mana jumlah radikal bebas di dalam tubuh melebihi kapasitas pertahanan tubuh, dan meningkatkan respons kekebalan dengan meningkatkan aktivitas sel T (kelompok sel darah putih yang berperan dalam kekebalan sel) untuk melindungi tubuh dari infeksi. Selain itu, mineral zinc pada orangtua dapat mengurangi risiko radang paru-paru dan AMD (gangguan penglihatan pada orang tua)

Membantu menghilangkan jerawat

Jerawat umum dialami siapa saja, disebabkan oleh sumbatan pada kelenjar minyak, bakteri dan peradangan pada kulit. Berdasarkan studi, zinc dapat mengurangi peradangan, menghambat pertumbuhan bakteri P. acnes, dan menekan aktivitas kelenjar minyak. 

Mengurangi peradangan

Seperti pada poin sebelumnya, zinc dapat mengurangi stres oksidatif yang dapat menyebabkan peradangan kronis. Kondisi ini memicu berbagai penyakit kronis, seperti jantung, kanker, dan penurunan mental.

Moms dapat mulai mencukupi kebutuhan zinc keluarga dengan mengonsumsi makanan sumber zinc, yaitu kerang-kerangan, daging, unggas, ikan, kacang-kacangan, susu dan keju, telur, oat, quinoa, beras merah, jamur, kangkung, dan asparagus.