Menceritakan kisah-kisah Kenabian dan dan orang-orang saleh dianjurkan dalam Islam. Karena hal itu dapat membentuk karakter anak yang religius dan berwawasan luas. 

Kali ini saya mau bahas kisah Nabi Muhammad untuk Anak.  Moms bisa menceritakan kisahnya dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti anak. Beberapa poin penting tentang Nabi Muhammad yang perlu diketahui anak, adalah: 

  • Nabi Muhammad SAW adalah nabi dan rasul terakhir. Beliau diutus oleh Allah SWT untuk menyempurnakan agama-agama samawi terdahulu.
  • Nabi Muhammad SAW lahir pada Senin, 9 Rabiul Awal sekitar 571 M. Namun, riwayat lain mengatakan bahwa ia lahir pada Senin, 12 Rabiul Awal pada tahun Gajah di tengah keluarga Bani Hasyim di Mekah.
  • Nabi Muhammad dilahirkan sebagai anak yatim di rumah Abu Thalib yang terletak di perkampungan Bani Hasyim.
  • Ayahnya yang bernama Abdullah, meninggal ketika Nabi Muhammad SAW masih berada dalam kandungan ibunya, Siti Aminah. Selama tiga hari, Nabi Muhammad SAW disusui oleh ibunya. Tradisi Quraisy yang masih melekat melekat saat itu, menyebabkan Nabi Muhammad harus terpisah dari ibunya. Tepatnya, pada hari kedelapan belas, setelah Siti Aminah melahirkan,  Nabi Muhammad diasuh oleh ibu susunya yang bernama Halimah binti Sa’diyah di sebuah desa dan baru dikembalikan ketika ia berusia delapan atau sepuluh tahun. 

Meski tidak mendapatkan kasih sayang dari ibu kandung, namun Nabi Muhammad tidak kekurangan kasih sayang yang didapat dari Halimah binti Sa'diyah yang berasal dari Bani Sa'ad.

Saat Nabi Muhammad SAW berusia delapan tahun, beliau telah melakukan bisnis pertamanya dengan menggembala kambing. Beliau mendapatkan upah beberapa qiraat dari penduduk Mekah. 

Nabi Muhammda sangat mencintai kebersihan. Saat berada di pangkuan Halimah, Nabi Muhammad tidak suka bermain tanah atau pun menyantap makanan yang dihinggapi lalat. Begitu pula saat diasuh oleh sang paman, Abu Thalib. Nabi Muhammad SAW sangat menyukai kebersihan dan selalu berpenampilan sebaik mungkin. 

Begitulah Kisah Nabi muhammad sewaktu kecil.  Dari kisah itu kita bisa mengambil kesimpulan  bahwa seorang anak kecil yang jauh dari kedua orangtuanya bisa  menjalani hidup dengan baik. 

Kisah Nabi Muhammad ini bisa kita jadikan contoh untuk tetap semangat dalam berusaha, yang dicontohkan nabi dengan mulai berdagang sejak usia delapan tahun.  Berdagang merupakan 10 pintu rezeki. Kita bisa mengajari anak  untuk berdagang es / mainan, misalnya untuk melatih jiwa bisnisnya. Mudah-mudahan saja ketika dewasa anak bisa jadi pebisnis hebat. Amiin allahumaa amiin .