Anak berperilaku agresif? Kenali penyebab utamanya dan atasi dengan cara berikut ini. 

Perilaku agresif pada anak biasanya bertujuan untuk melepaskan kemarahan yang terpendam,  mengendalikan situasi, menunjukkan kekuasaan atau untuk melindungi wilayah bermain mereka. Karena itu sejak kecil, anak perlu diajarkan seperti apa gerakan komunikasi yang bisa diterima secara sosial dan bagaimana yang tidak. 

Berikut adalah cara mengajarkan anak untuk berkomunikasi dengan cara yang tidak agresif.

Identifikasi pemicu

Saat anak berperilku kasar, coba cari tahu apakah anak  lelah? Lapar? Apakah ada terlalu banyak anak-anak kecil lain di sekelilingnya? Apakah dia bermain dengan teman sebaya yang temperamental? 

Beri contoh perilaku yang baik

Dari usia dua sampai tiga tahun, anak-anak belajar perilaku seperti apa yang dianggap normal. Apa yang mereka pelajari, tergantung pada contoh yang diberikan oleh orang tua, guru dan pengasuhnya.

Misalnya, beri contoh dan infokan cara-cara alternatif untuk anak menggunakan tangannya dengan lebih baik sambil berkata: "Kita tidak boleh memukul, kita suka berpelukan.". Sambil Moms memeragakan apa yang Moms ucapkan.

Beri time-out bagi Si Agressor

Begitu anak agresif terhadap teman bermainnya, pisahkan mereka. Beri dia time-out selama satu atau dua menit, kemudian tunjukkan kepadanya cara bermain yang baik. 

Jika sebelumnya anak  tidak berperilaku agresif, cari tahu apa penyebanya. Lakukan inventarisasi apa yang terjadi di sekelilingnya. Apakah dia belajar agresi dari kakak-kakaknya atau teman bermain? Apakah dia melihatnya di televisi? Apakah ada perubahan terbaru dalam lingkungan perawatannya?  Seperti perubahan dalam lingkungan sekolahnya, dan sebagainya. Ketika keamanan atau stabilitas anak-anak terancam perilaku mereka sering berubah menjadi agresif. 

Biarkan  anak belajar bahwa perilaku yang kurang baik seperti kasar dan agresif akan mendatangkan konsekuensi yang tidak menyenangkan dan sebaliknya.