Bagi yang berusia di bawah 35 tahun, Moms dikatakan memiliki kesulitan untuk hamil bila sudah mencoba selama satu tahun untuk kehamilan, tapi tak kunjung positif. Bila di atas usia 35 tahun, Moms sudah dikategorikan mengalam kesulitan kehamilan jika sudah 6 bulan mencoba, tetap gagal. 

Banyak cara dan terapi yang dianjurkan agar cepat hamil di berbagai artikel di berita online maupun media sosial. Tapi, jangan memercaya mentah-mentah. Ikuti cara yang terbukti menurut penelitian ilmiah. Antara lain, seperti di bawah ini:

Perbaiki cara olah tubuh

Hobi mager alias malas gerak ternyata tidak bagus untuk kesuburan Moms. Olahraga merupakan satu cara yang bagus untuk mendukung terjadinya kehamilan di usia 30an. 

Tapi, bukan asal olahraga.  Beberapa penelitian menemukan bahwa olahraga yang terlalu intens hingga berjam-jam atau terlalu memberatkan fisik itu dapat menghambat pembuahan. Kenapa ya? Ini  karena dapat menyebabkan Moms jadi melewatkan ovulasi atau mengalami kegagalan implantasi. Pilihlah olahraga ringan atau sedang, namun rutin. Lakukan setidaknya 30 menit sehari.

Turunkan dosis kafein harian

Penelitian telah menemukan bahwa mengonsumsi kafein secara berlebihan (mengonsumsi lebih dari 300 mg sehari, atau setara dengan lebih dari satu kopi Starbucks) dapat mengganggu kesuburan.

Kafein ini bukan hanya dari kopi ya Moms... Kafein juga bisa dari soda atau cokelat. Jadi, kurangi minuman itu bila ingin cepat hamil di usia 30-an. 

Konsumsi asam folat

Folat adalah mineral penting selama kehamilan, tetapi dapat pula memainkan peran dalam prakonsepsi, seperti di saat Moms mencoba untuk hamil. 

Selama kehamilan, folat yang cukup dapat membantu mengurangi risiko cacat tabung saraf seperti anenecephaly dan spina bifida. Itulah mengapa disarankan agar wanita usia subur mengonsumsi asam folat. 

Satu studi yang meneliti peran folat dan asam folat pada pasien yang menjalani teknologi reproduksi terbantu (ART) menemukan bahwa suplemen folat dikaitkan dengan tingkat kelahiran hidup yang lebih tinggi.

ART ini dilakukan pada pasangan suami istri yang sukar memperoleh keturunan, misalnya melalui metoda fertilisasi in-vitro dan pemindahan embrio dengan menggunakan peralatan dan cara-cara yang canggih.

Itulah sebabnya asam folat yang memang penting selama kehamilan, juga penting bagi Moms yang mencoba untuk hamil. Mintalah rekomendasi suplemen asam folat dari dokter Moms, dan tambahkan makanan kaya folat seperti telur, sayuran hijau, kacang-kacangan, polong-polongan dalam menu sehari-hari Moms.

Lacak siklus menstruasi

Moms mungkin selama ini kurang peduli soal siklus menstruasi ini. Tapi, bila sudah usia 30-an dan Moms pun mencoba untuk hamil, ini perlu dilakukan. Apalagi, siklus bulanan Moms ini mungkin berubah saat mencapai usia tiga puluhan. 

Cara melacak: Hari pertama adalah hari pertama menstruasi Moms dimulai. Hari terakhir adalah hari sebelum menstruasi berikutnya dimulai. Bagi kebanyakan wanita, ovulasi umumnya terjadi 12 hingga 14 hari sebelum menstruasi berikutnya dimulai. Nah, waktu optimal untuk hamil adalah dua sampai tiga hari sebelum ovulasi dimulai dan hari ovulasi itu sendiri. Ini waktu wajib untuk bercinta agar bisa hamil.

Selain memetakan siklus bulanan, Moms juga bisa memantau suhu tubuh basa. Suhu tubuh ini akan meningkat tajam saat ovulasi terjadi.

Berhubungan intim setiap dua hari sekali 

Jika usia sudah 30-an, hubungan intim memang perlu lebih giat sedikit. Tidak bisa hanya mengandalkan waktu ovulasi saja. Apalagi, jika Moms memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur.

“Pegel, ah...” alasan Moms. Nggak perlu tiap hari. Usahakan saja setiap dua hari sekali. Bercinta setiap dua hari sekali masih menyenangkan, kok. Terpenting, Moms jangan menjadikan kegiatan bercinta ini seperti tugas atau kewajiban yang harus dilakukan ya.... Ini bisa membuat berhubungan intim itu tak lagi menyenangkan.

Konsultasi ke dokter

Bila mengalami kesulitan kehamilan di usia 30-an ini cobalah berkonsultasi dengan dokter kebidanan dan kandungan atau obgin. Dokter dapat membantu Moms dan Dads memahami potensi penyebab, perawatan, dan strategi.  

“Nanti malah disuruh program inseminasi atau bayi tabung,” ujar Moms. Jangan berburuk sangka dulu. Meskipun benar bahwa beberapa perubahan kesehatan dapat memengaruhi kesuburan di usia tiga puluhan, mungkin ada faktor lain di luar kendali Moms. Misalnya, masalah seperti jaringan parut di rahim atau saluran tuba. Atau Dads mungkin mengalami penyumbatan atau fungsi sperma yang tidak normal. Diet atau olahraga tidak bisa memperbaiki masalah-masalah seperti itu. Moms perlu ahlinya. 

Bonusnya, Moms setidaknya mendapatkan wawasan medis tentang siklus menstruasi. Siapa tahu dengan hanya bercinta dengan waktu ovulasi mengikuti siklus menstruasi,  Moms sudah bisa hamil. 

Banyak jalan untuk mencapai kesuburan dan kehamilan di usia 30-an. Jadi,  cobalah!

^IK