Beberapa hari lagi kita akan merayakan hari raya Idul Adha. Di hari raya ini umat Islam melakukan kurban hewan kambing atau sapi. Dan, biasanya setiap keluarga akan mendapatkan pembagian hewan kurban dan mengolahnya menjadi sate. Itu sebabnya hari raya ini diidentikkan dengan bakar sate. 

Hari raya Idul Adha tidak hamya memotong kambing atau sapi, tapi memiliki makna penting bagi umat Islam. Dan Moms bisa mengajarkan makna ini pada si Kecil. Berkurban bukan hanya menjalankan perintah Allah SWT.   Melainkan juga memberikan makna sosial, kepedulian kepada sesama. Apa saja makna Hari Raya Kurban yang bisa diajarkan kepada anak?

Percaya bahwa Allah SWT selalu punya rencana yang baik

Coba Moms ceritakan kepada si Kecil tentang  sejarah Hari Raya Idul Adha, sehingga menjadi dikenal sebagai Hari Raya Kurban. Di hari ini menjadi pengujian ketakwaan tertinggi bagi manusia. Bagaimana tidak? Nabi Ibrahim saat memiliki anak pertamanya Nabi Ismail diperkirakan usianya sudah menginjak 85 tahun. Di saat bahagia  memiliki anak, tiba-tiba diperintahkan harus mengurbankan anaknya.  

Namun, cintanya kepada Allah jauh lebih besar dan jauh lebih di atas segala galanya daripada cintanya kepada anak, isteri, harta benda dan materi keduniaan lainnya.  Kecintaan dan ketakwaaan ini akhirnya memang hanya ujian dari Allah SWT. Sehingga, Nabi Ismail digantikan dengan seekor kambing. Di sini memberikan makna, Allah SWT mungkin memberikan ujian kehidupan, tetapi  Allah SWT pasti akan menolong umat-Nya. 

Anak yang taat mengangkat harkat orang tua

"Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar" (dari Al-Qur’an surah Ash-Shafaat : 102)

Demikian perkataan Nabi Ismail memberikan dukungan kepada ayahnya, Nabi Ibrahim, untuk menjalankan perintah Allah SWT. Walaupun perintah tersebut diketahuinya akan merenggut nyawanya. Ketaatan  Nabi Ismail atas perintah Allah akhirnya mengangkat harkat ayahnya seperti dijelaskan dalam Al-Qur’an surah  Al-Baqarah (2): 124.

Di sini Moms mengingatkan kepada anak bahwa Moms dan Dads akan berhasil sebagai orang tua dalam mendidik anak, juga membutuhkan si Kecil untuk menghargai dan mematuhi perintah orang tua. 

Tumbuhkan jiwa kedermawanan

Perlihatkan kepada si Kecil bahwa melakukan kurban itu bukan hanya untuk berbagi dengan keluarga. Melakukan kurban juga untuk berbagi dengan mereka yang membutuhkan.

Untuk mencapai kebahagiaan terkadang membutuhkan pengorbanan

Dari kisah kurban Nabi Ibrahim telah memperlihatkan bahwa terkadang dalam kehidupan ini membutuhkan pengorbanan. Namun, bila percaya dan takwa kepada Takdir Allah, semua akan bahagia pada akhirnya. 

Dari makna kurban ini juga memperlihatkan dalam mencapai kebahagiaan itu jangan mengorbankan orang lain dan kemanusiaan.  Tetap menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan membuang jauh sifat-sifat kebinatangan dalam diri. Hikmah seperti disebutkan  dalam Al-Qur’an surah Al-Hajj 37

Bangkitkan kepekaan dan kepedulian sosial 

Moms bisa tanamkan kepada si Kecil bahwa ada bagian hak orang tidak mampu di dalam harta yang kita miliki, begitu juga dalam kurban. Dengan melakukan kurban, ajaklah si Kecil untuk membagikannya kepada tetangga dan kepada mereka yang membutuhkan. Si kecil akan belajar melihat daging yang mungkin menjadi makanannya sehari-hari menjadi begitu berharga bagi orang lain. 

Bila si Kecil sudah semakin besar, bisa diajak pula untuk menyishkan uang jajannya untuk ikut menabung membeli hewan kurban. Cara ini untuk bisa mengajaknya peduli sosial sejak dini.