Kadang-kadang orang tua ragu ingin melibatkan anaknya⸺terutama anak laki-laki⸺untuk membantu pekerjaan rumah tangga. Alasannya bervariasi, mulai dari kasihan, takut malah membuat berantakan, hingga merasa kelaki-lakian anaknya akan berkurang jika mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Padahal tahu enggak, Moms, mengajarkan anak pekerjaan rumah tangga punya banyak manfaat, lho.

Dalam sebuah penelitian selama 75 tahun yang dilakukan oleh Harvard menyimpulkan bahwa anak-anak yang terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah tangga memiliki kehidupan yang lebih baik saat dewasa.

Manfaat Mengajarkan Pekerjaan Rumah Tangga 

Anak-anak yang dilibatkan dalam pekerjaan rumah tangga akan tumbuh menjadi anak yang tidak manja, mandiri, dan sehat. Mungkin Moms akan heran, apa pentingnya aktivitas menyapu lantai dan mengelap meja makan untuk perkembangan anak? Salah satu alasannya adalah karena kemampuan berkontribusi dalam pekerjaan rumah tangga membuat anak merasa kompeten. Bisa membantu Moms di rumah dan menyelesaikannya dengan baik,  memberi si Kecil rasa pencapaian yang besar. 

Tidak hanya itu, memberikan tugas rumah tangga pada anak juga mengajarkan anak pentingnya menyelesaikan tugas yang diberikan. Ini akan membentuk rasa tanggung jawab yang diperlukannya untuk menjadi dewasa. Selain itu, ikut membantu Moms membuat anak merasa dirinya bagian dari ‘tim’ di rumah.

Nah, mungkin, Moms sekarang bertanya-tanya apa saja pekerjaan rumah tangga yang perlu diajarkan untuk anak lelaki kesayangan? Bisa disimak ulasannya berikut ini. 

Untuk Anak Usia Prasekolah 

Anak-anak usia prasekolah sudah bisa terlibat dalam pekerjaan rumah tangga yang sederhana seperti merapikan mainannya sendiri. Mereka juga bisa dibiasakan untuk mengambil piring makan mereka dan meletakkannya di tempat cucian piring ketika sudah selesai makan. 

Selain itu mereka juga sudah bisa diminta untuk membantu menyortir pakaian yang telah kering dijemur dan mengelompokkannya berdasarkan pemiliknya. Anak usia prasekolah biasanya belum bisa membaca. Untuk mengingatkan daftar tugas si Kecil, Moms bisa menggunakan stiker-stiker yang lucu sebagai penanda mereka telah menyelesaikan tugasnya. Metode ini bisa jadi sistem insentif yang menyenangkan bagi anak. 

Usia Sekolah

Seiring bertambahnya usia, tanggung jawab anak di rumah juga harus meningkat. Contoh tugasnya seperti menyiapkan buku pelajaran mereka sendiri dan merapikan tas juga sepatu mereka sepulang sekolah. Anak usia sekolah juga sudah bisa dimintai tolong membuang sampah, menyapu rumah, menjemur pakaian, dan menyiram tanaman. Pekerjaan rumah tangga sejatinya adalah life skills yang butuh dipelajari setiap anak, baik laki-laki maupun perempuan. Jadi, tidak perlu ragu untuk mengajarkan anak lelakinya pekerjaan rumah tangga ya, Moms!