Anak Moms suka makanan manis? Wajar saja, Moms, menurut penelitian yang dilaporkan dalam jurnal Physiology & Behavior, anak-anak “diprogram” untuk menyukai rasa manis dengan tujuan memenuhi kebutuhan biologis dan sebagai sumber energi.

Kesukaan anak-anak terhadap rasa manis terkait dengan fase pertumbuhan yang sedang tinggi-tingginya. Dan konsumsi makanan manis ini akan menurun seiring pertumbuhan fisik anak-anak melambat dan akhirnya berhenti.

Namun yang berbahaya adalah jika anak terlalu banyak makan makanan manis alias yang mengandung gula, karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan di masa depan, seperti obesitas, diabetes, hingga penyakit jantung.

Baca Juga: Cara Kurangi Konsumsi Gula Pada Anak

Moms dapat mulai mengerem kebiasaan makan makanan manis anak, sebelum muncul tanda-tanda kebanyakan makan manis pada anak berikut:

Selalu merasa lapar

Penelitian pada 2015 menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan manis terlalu banyak mengalami peningkatan nafsu makan. Penyebabnya adalah fruktosa yang “menipu” tubuh untuk memproduksi hormon lapar atau ghrelin. Anak cenderung kekurangan protein karena mengisi perutnya dengan makanan yang mengandung gula dan karbohidrat, seperti pasta, roti, dan crackers.

Banyak gigi berlubang

Gigi berlubang disebabkan oleh bakteri di dalam plak gigi yang melepaskan asam dan menyerang enamel gigi. Jika anak mengonsumsi gula berlebihan, ditambah tidak rajin menyikat gigi, gula dalam makanan dan minuman merupakan penyebab utama gigi berlubang. Bakteri dalam plak menggunakan gula sebagai energi dan melepaskan asam yang lama-kelamaan melarutkan enamel di gigi.

Mengalami masalah pencernaan

Tubuh tidak bisa hanya memproses gula, sistem pencernaan memiliki batasan sendiri. Jika si Kecil kebanyakan makan manis, akan muncul tanda-tanda masalah pencernaan, seperti gas berlebih, perut kembung, dan sakit perut. 

Baca Juga: Cegah Penyakit, Ganti Gula ke Pemanis Alami

Tidak tidur dengan nyenyak

Tidak hanya kafein, ternyata kebanyakan gula juga dapat membuat sulit tidur, Moms. Terlalu banyak gula menyebabkan kecenderungan untuk makan larut malam dan membuat kadar gula darah tidak terkontrol. Pada akhirnya membuat kesulitan tidur di malam hari. Selain itu, gula membutuhkan banyak magnesium dalam tubuh, sementara tubuh membutuhkannya untuk tidur.

Moody dan sensitif/mudah tersinggung

Ketika anak mengonsumsi makanan manis, tubuh langsung mengalami peningkatan kadar glukosa dan membuatnya merasakan euphoria. Namun ketika kadar gula kembali normal, anak cenderung lelah dan sensitif. Hal yang sama mungkin Moms rasakan setelah sekali makan besar dan banyak, muncul perasaan lelah, begah, sensitif, dan mengantuk.

Baca Juga: Bahaya Soda Bagi Ibu Hamil

Menolak makanan yang lebih sehat

Anak yang sudah mengonsumsi makanan ringan bergula, cenderung menolak saat Moms hendak menyuapinya nasi dengan lauk sehat dan seimbang. Gula adalah zat adiktif yang mengubah otak, sehingga ia menolak makanan lain selain yang bergula. Hal ini bisa berbahaya jika anak sudah kecanduan gula.