Membiasakan anak mengonsumsi makanan sehat dan bernutrisi seimbang adalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. 

Anak-anak membutuhkan asupan yang seimbang dari ketiga kelompok makanan, yaitu sayuran dan buah-buahan, produk biji-bijian, dan makanan berprotein.

Sama halnya dengan orang dewasa, anak membutuhkan makan 3 kali sehari, dan 1 - 3 makanan ringan (pagi, siang dan mungkin sebelum tidur), maka pilihlah camilan sehat karena sama pentingnya dengan makanan berat.

Seperti yang diketahui, makanan bergizi terbaik adalah makanan utuh, segar dan tidak diolah berlebihan, seperti buah-buahan dan sayuran segar, biji-bijian, produk susu, daging, alias masakan rumahan, Moms.

Kebiasaan makan sehat tak hanya dari gizinya, tetapi juga dari kebiasaan makan. Moms bisa menetapkan waktu makan dan camilan untuk seluruh keluarga agar anak bisa makan bersama keluarga, mengajarkan anak cara menggunakan sendok atau cangkir agar ia bisa makan sendiri.

Menghindari makanan dari restoran cepat saji juga menunjukkan kepada anak pentingnya menikmati makanan rumahan yang lebih sehat.

Yuk, simak pengolahan makanan berikut agar gizi untuk anak tercukupi dan sehat!

Gula dan gula pengganti

Sajikan makanan yang tidak mengandung gula tambahan atau gula pengganti, Moms. Batasi gula rafinasi (sukrosa, glukosa-fruktosa, gula putih) madu, molase, sirup, dan gula merah karena memiliki jumlah kalori yang sama dan berkontribusi pada kerusakan gigi anak.

Baca Juga: Makanan atau Minuman yang Dapat Merusak Gigi Balita

Gula pengganti, seperti aspartam dan sukralosa, tidak menambah kalori atau menyebabkan kerusakan gigi, tetapi jauh lebih manis daripada gula, serta tidak memiliki nilai gizi. Dampak buruknya, anak bisa terbiasa hanya menyukai makanan manis, serta menolak buah dan sayuran. Maka sebaiknya batasi konsumsi gula dan gula pengganti dalam makanan anak ya, Moms.

Jus dan air putih

Dalam hal minuman, berikan air putih kepada anak saat ia haus, terutama di antara waktu makan dan camilan. Namun terkadang anak minum terlalu banyak air putih saat makan atau di antara waktu makan, dan membuat mereka merasa kenyang. Maka pastikan agar Moms tetap mengontrol banyaknya air putih yang diminum anak ya, Moms.

Walaupun sehat, batasi juga konsumsi jus hingga satu porsi (125 mL) jus 100% tanpa pemanis dalam sehari. Sebagai gantinya, Moms bisa menyajikan buah secara langsung untuk menambahkan serat sehat dalam nutrisi harian anak. 

Baca Juga: Mau Anak Senang Makan Sayur? Begini Caranya Kata Ahli Gizi

Natrium

Natrium adalah mineral yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh, dan mempertahankan volume dan tekanan darah, serta dibutuhkan untuk fungsi saraf dan otot. Namun, terlalu banyak konsumsi natrium alias garam bisa memicu tekanan darah tinggi, yang meningkatkan risiko penyakit jantung. 

Berikan anak makanan sehat rendah natrium, seperti buah dan sayur. biji-bijian utuh tanpa garam, protein tanpa lemak, susu rendah lemak, dan lemak sehat. Bagi anak yang suka ngemil ciki, sebaiknya juga dibatasi Moms karena makanan olahan dan kemasan cenderung memiliki jumlah natrium yang tinggi.

Terlalu banyak konsumsi natrium di masa kanak-kanak dapat membiasakan makan makanan asin, yang dikaitkan dengan obesitas dan penyakit di kemudian hari.

Baca Juga: Cara Cegah Obesitas pada Anak

Lemak

Lemak sehat mengandung asam lemak esensial seperti omega-3 dan omega-6, kedua nutrisi ini tidak dapat diproduksi oleh tubuh, sehingga harus didapat dari makanan. Bila memungkinkan, memasak dengan minyak nabati seperti kanola, zaitun, memberikan gizi ini pada anak. Lemak sehat juga ditemukan dalam saus salad, margarin non-hidrogenasi, selai kacang, dan mayones.

Lemak yang padat pada suhu kamar mengandung lebih banyak lemak trans dan lemak jenuh, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung. Sebaiknya batasi konsumsi mentega, margarin, lemak babi, dan mentega putih. Moms bisa membaca label untuk menghindari lemak trans atau lemak jenuh yang ditemukan di banyak produk, seperti kue, donat, dan snack lainnya.