Setelah berjalan dua bulan lebih karantina, segala aktivitas pun kini pindah dilakukan di rumah. Namun, peneliti meyakini bahwa penutupan sekolah yang diperpanjang karena Covid-19 dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan pada anak-anak. Obesitas saat kecil adalah faktor risiko yang signifikan pada obesitas saat dewasa, dan dapat memengaruhi kesehatan, seperti diabetes dan penyakit jantung.

Sejak kebijakan karantina di rumah diberlakukan, orangtua cukup kesulitan menyeimbangkan aktivitas, bekerja, mengurus rumah tangga, hingga memantau belajar anak. Belum lagi mengakali aktivitas olahraga keluarga yang biasanya dilakukan outdoor. Meski tidak bisa keluar rumah, sebaiknya olahraga tetap dilakukan. Karena di masa pandemi ini olahraga sangat penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mencegah kenaikan berat badan, dan mengurangi stres serta cemas.

Olahraga teratur dengan intensitas sedang dapat membantu orang dewasa dan anak-anak untuk memperkuat imun tubuh dalam melawan infeksi penyakit, dalam hal ini Covid-19. Selama pandemi, kesempatan olahraga berkurang,  sehingga hanya sedikit kalori harian yang dibakar. Maka itu, penting untuk tetap berolahraga untuk mengimbangi asupan yang masuk ke dalam tubuh selama karantina. Sama halnya dengan Moms, stres di masa pandemi juga dapat dialami si Kecil. Solusi yang bisa adalah rutin berolahraga untuk memperbaiki suasana hati, mengurangi stres, dan membangun ketahanan emosionalnya. 

Peralatan di rumah dapat dijadikan sarana olahraga juga lho, Moms, misalnya dinding, lantai sofa, ranjang, dan meja. Mengenai frekuensi, menurut dr. Michael Triangto, SpKO, spesialis kedokteran olahraga, olahraga ringan di rumah dilakukan dengan konsisten, yaitu 3 – 5 kali dalam seminggu. Tipe latihan yang dianjurkan, misalnya aerobik dan anaerobik, yaitu latihan dengan gerakan ringan dan berulang-ulang. Kegiatan ini selain menyehatkan, juga dapat mendekatkan hubungan fisik dan psikologis antara anak dan orangtua. 

Latihan ini bisa dilakukan dengan permainan agar anak-anak lebih semangat ya, Moms. Berikut ini adalah beberapa aktivitas fisik yang dapat dilakukan bersama si Kecil di rumah:

Membuat rintangan

Siapkan mainan, susun sedemikian rupa, dan mintalah si Kecil untuk lari melompati mainan yang berfungsi sebagai rintangan tersebut. Moms dapat memutar musik untuk membuat suasana lebih semangat.

Anaerobik

Bila anak masih terlalu kecil untuk latihan fisik, Moms bisa tetap mengikutsertakannya dalam olahraga. Posisikan diri Moms untuk melakukan plank, lalu tidurkan si kecil di punggung. Ini akan menyenangkan baginya.

Menari

Mengikuti gerakan tari di layanan streaming YouTube dapat menjadi kegiatan fisik lain yang menyenangkan untuk keluarga. Selain gerakannya yang lebih menarik dibanding senam biasa, adanya lagu yang mengiringi juga dapat menarik perhatian si Kecil agar mengikuti gerakan tersebut. 

Pekerjaan yang membakar kalori

Aktivitas fisik tidak terbatas pada olahraga saja. Pekerjaan seperti memotong rumput di halaman, menanam bunga dan sayur, mencuci mobil, atau membersihkan garasi adalah kesempatan bagi si Kecil untuk membentuk otot dan membakar kalori. Tentu sesuaikan dengan usianya ya, Moms.

Mencari harta karun 

Anak menyukai permainan dan tantangan, Moms. Buat peta harta karun di rumah yang berhadiah mainan atau benda kesukaannya dan ada misi yang harus diselesaikan di titik tertentu, misalnya squats atau push-up. Anggota keluarga lain dapat bergabung juga lho, Moms.

Tentu masih banyak jenis permainan fisik lain yang jadi favorit keluarga. Kalau keluarga Moms, apa favoritnya?