Acara jalan-jalan bersama si Kecil yang Moms bayangkan menjadi tamasya indah tak jarang buyar gara-gara si Kecil yang mendadak mengamuk. Padahal Moms  sudah berupaya sedemikian rupa agar si Kecil merasa nyaman di stroller-nya. 

Kereta dorong bayi yang dijanjikan nyaman, sangat aman, berteknologi tinggi, yang Moms beli dengan harga mahal malah serasa menjadi tempat mengerikan bagi si Kecil. Ia menjerit-jerit untuk minta dikeluarkan. 

Kenapa demikian? Di bawah ini mungkin bisa jadi penyebabnya.

Cek kereta bayi

Hal pertama yang harus Moms cek adalah soal ketidaknyaman si Kecil. Menurut Sophie Giles, konsultan pengasuh anak serta pendiri Gentle Start Family Consultancy, setelah anak mencapai usia tertentu, mungkin, stroller menjadi terasa sempit bagi si Kecil.

"Terlebih untuk seorang anak yang tidak terlalu suka diikat. Stimulus sensorik bisa sangat besar, dan mereka mungkin mulai mengamuk," kata Sophie.

Solusinya, coba Moms beli kereta bayi dengan gesper yang mudah dilepaskan.

Mengelola Harapan

Jika Moms menjauhkan si Kecil dari sesuatu yang membuatnya asyik melihat atau bermain, lalu tiba-tiba memasukkannya ke stroller, misalnya karena ingin berpindah ke tempat lain, jelas si Kecil akan mengamuk, Moms. 

Jadi, beri waktu yang waktu yang cukup dan peringatan yang adil. Tentunya untuk si Kecil yang masih balita akan sulit memahami batas waktu. Waktu terlalu abstrak untuk dipahami oleh anak kecil.

Sophie memberi saran agar Moms memberikan isyarat nyata. Di taman bermain, misalnya, bisa Moms katakan:  “Kita akan melakukan dua kali lagi, lalu adek naik kereta bayi dan kita pulang”.

Jadi, secara psikologis si Kecil dapat mempersiapkan fakta bahwa itu akan terjadi, bukan kejutan tiba-tiba.

Pastikan Moms berada di sisinya,  siap untuk menyambut tangan si Kecil atau memasukkannya ke dalam kereta bayi di akhir aktivitas kedua.

Jika peringatan dini tetap membuat anak menjadi tantrum, Sophie menyarankan untuk membawa anak ke area sedikit pojok untuk menenangkan.  Pastikan si Kecil juga ia tidak dapat lari ke tempat yang berbahaya. Lalu, katakan: “Kita tunggu di sini dulu. Kalau adek sudah siap, baru kita jalan lagi.” 

Kebanyakan anak, menurut Sophie, dengan cara tersebut biasanya tidak bertahan lama dengan tantrum-nya.

Minta anak untuk memegang sesuatu

Memberi anak  tanggung jawab untuk memegang sesuatu tepat sebelum memasukkannya ke dalam stroller merupakan trik bagus untuk meredam amarahnya.

Cara tersebut membuat si Kecil akan menyampingkan segala sesuatu, dan memberikan gangguan sensorik. Fokus si Kecil akhirnya akan mencoba memegang makanan ringan atau mainannya. Ini membuatnya tidak terlalu memperhatikan Moms yang akan memasukkannya ke dalam kereta dorong bayi.

Gunakan Insentif 

Insentif sebaiknya menjadi langkah akhir, jika membujuk, menggendong, sudah tidak mempan. Di sini Moms bisa mengatakan akan memberikan camilan favoritnya, begitu si Kecil mau duduk di dalam stroller.  

Bila anak masih baduta (bawah dua tahun) yang belum bisa mengunyah dengan baik, buat posisi si Kecil di dalam stroller  menghadap ke arah Moms. Ini untuk memastikan bila  si Kecil tidak tersedak saat makan camikan itu di stroller-nya. 

Menghindari asosiasi negatif

Kecuali jika anak membutuhkan perhatian segera, sebagiknya Moms mengalihkan perhatian anak dulu, sebelum benar-benar akhirnya mengeluarkan dia dari stroller.  

Dengan segera mengangkat atau memindahkannya dari stroller, bisa membuat si Kecil berasumsi Moms sangat reaktif terhadap dirinya. Dan, ini bisa menjadi alasan untuk rewel.  “Llihat, mami merespons dengan cara yang menegangkan dan 'menyelamatkanku', mungkin si kecil berpikir.

Berikan Pilihan

Jika si Kecil memang tidak suka naik kereta bayi, kenapa Moms harus memaksanya naik stroller? Pertimbangkan: apakah stroller ini benar-benar diperlukan untuk perjalanan Moms bersama si Kecil?

Jika itu yang terjadi, Moms dapat memberi si Kecil pilihan: “Kita akan pergi. Nah,  adek  ingin berjalan, ingin digandeng, atau ingin masuk  stroller?”

Jadi Moms jangan menyerah hadapi tantrum si Kecil atas kereta bayinya. Fighting!

Baca Juga :Cara Menenangkan Bayi Rewel Ala Mona Ratuliu