Moms, pasti akan merasa khawatir ketika mengetahui buah hatinya kerap memasukkan semua benda ke dalam mulutnya. Umumnya ini terjadi saat bayi memasuki usia 3 bulan. Tidak hanya tangan, bahkan juga telapak kakinya kerap menjadi sasaran. Tak hanya itu, berbagai benda yang berhasil diraih di sekitarnya juga dimasukkan ke mulut. Tentu saja, ini menimbulkan kekhawatiran pada orangtua. Khawatir benda-benda yang dimasukkan ke dalam mulutnya kotor, dan malah menyebabkan anak terserang penyakit

Memasukkan semua benda ke dalam mulut merupakan hal yang wajar dialami bayi. Ini merupakan pertanda bayi memasuki fase oral. Jadi, Moms tak perlu khawatir. Tahapan ini merupakan bagian dari tumbuh kembang yang akan dilalui oleh semua bayi. Fase oral ini adalah periode yang berlangsung saat bayi berumur 0 – 18 bulan. Pencetus teori ini adalah Sigmund Freud, ahli psikologi perkembangan.

Pada fase oral ini, bayi akan merasa puas saat melakukan kegiatan dengan mulutnya. Mulai dari mengemut, mengulum, mengisap atau menggigit benda tertentu. Dengan memasukkan semua benda ke mulutnya, bayi mengeksplorasi lingkungannya. Keterampilan tersebut juga akan mengembangkan keterampilan oromotor bayi (kemampuan mulutnya mengunyah) dengan mendorong sensor lidah yang semula hanya aktif di bagian depan, menjadi aktif hingga ke pangkal lidah. Kelak ini akan membantu bayi dalam mengunyah makanan tanpa banyak melepeh. Untuk itu, penting bagi orangtua memastikan tangan atau beragam benda yang masuk ke dalam mulut bayi dalam kondisi bersih.

Jadi Moms, berikan kesempatan bayi agar fase oralnya terpenuhi. Ketika fase oral tidak terpenuhi, bisa jadi anak akan tumbuh menjadi pribadi yang kurang baik, seperti penuntut dan ketus. Tak hanya itu, kelak anak akan mencari kepuasaan oralnya hingga dewasa dalam bentuk makan berlebihan, suka menggigit benda secara refleks saat berpikir, hingga kecenderungan untuk menjadi perokok. Bahkan secara psikologi, anak bisa menjadi orang yang sarkastik jika ia gagal melalui fase oral ini.