Anak kecil belajar dengan membayangkan dan melakukan. Mungkin Moms sering melihat si Kecil berpura-pura menaiki karpet terbang menggunakan karpet di ruang tengah, atau melompati sofa seakan-akan ia sedang bertualang? Inilah yang disebut pretend play, Moms.

Pretend play atau permainan pura-pura ini tidak sesederhana kelihatannya. Berpura-pura menjadi sesuatu atau seseorang ternyata dapat membentuk keterampilan anak pada berbagai aspek penting dalam perkembangannya. 

Baca Juga: 6 Tahap Perkembangan Bermain Anak, Yuk Simak!

Pretend play membutuhkan keterampilan berpikir.  Untuk bisa berpura-pura, si Kecil harus memahami makna dari apa yang terjadi. Setidaknya ada 3 kemampuan berpikir yang sering digunakan anak dalam pretend play, yaitu menggunakan suatu objek seakan-akan itu objek lain (misalnya kotak kardus sebagai rumah), menghubungkan sifat atau aktivitas ke suatu objek (misalnya boneka sedang tidur), dan menggunakan objek yang tidak terlihat (misalnya berpura-ada pintu)

Pretend play juga mencakup bermain dengan objek seakan-akan objek tersebut hidup, bermain karakter (misalnya berpura-pura menjadi pengantar surat), dan menambahkan “konflik” ke dalam permainannya dan belajar sebab-akibat.

Permainan pura-pura memiliki manfaat bagi perkembangan anak, Moms, yaitu:

Keterampilan bahasa

Saat berbicara dengan boneka atau teman imajinernya, Moms mungkin akan mendengar kata atau istilah yang tak Moms sangka-sangka. Sebenarnya, si Kecil merefleksikan kata-kata yang sering ia dengar dari orang di sekitarnya, termasuk Moms, saat pretend play.

Anak bisa menirukan Moms, ayahnya, juga gurunya. Permainan ini  membantu anak memahami kekuatan bahasa. Selain itu, bermain pretend play dengan orang lain memberi sarana bagi si Kecil untuk menghidupkan cerita. Proses ini membantu anak memahami hubungan antara bahasa lisan dan tulisan, sebuah keterampilan yang membantunya belajar membaca. 

Baca Juga: Anak Memiliki Teman Imajiner, Normalkah?

Keterampilan sosial dan emosional

Ketika si Kecil pretend play, ia secara aktif bereksperimen dengan peran sosial dan emosional di dalam hidup. Melalui permainan yang kooperatif, anak belajar bagaimana bergiliran, bertanggung jawab, dan menyelesaikan masalah.

Melalui karakter berbeda-beda yang dimainkan si Kecil, ia belajar empati, bagaimana memahami orang lain. Pretend play juga dapat meningkatkan rasa percaya diri anak, karena ia bisa berpura-pura menjadi apa saja.

Baca Juga: Kenali Bahasa Cinta si Kecil

Keterampilan berpikir

Pretend play membuat si Kecil membangun kemampuannya menyelesaikan masalah, misalnya mencari objek untuk dijadikan atap rumah-rumahan. Kemampuan kognitif anak akan berkembang.

Mengoptimalkan daya imajinasi

Berpura-pura menganggap suatu objek sebagai objek yang lain membutuhkan imajinasi, Moms. Si Kecil menggunakan imajinasinya dengan memanfaatkan objek di sekitarnya untuk dijadikan sesuatu yang sesuai dengan skenario pretend play tertentu.