Memiliki anak yang tidak suka makan sayuran adalah permasalahan umum yang dimiliki oleh para Moms di berbagai belahan dunia. Apakah Moms salah satunya? Bagaimana sih, supaya mulut-mulut mungil mereka mau menerima sayuran dengan senang hati? Nah, mari disimak 4 tip sederhana dari Jennifer M. Anderson, seorang ahli gizi terdaftar yang aktif mengkampanyekan metode pemberian makan tanpa tekanan bagi anak-anak di media sosial berikut ini. 

Tawarkan saja 

Seringkali para orang tua memaksa anak-anak mereka untuk mau memakan sayur di piring mereka. Atau malah mengiming-imingi mereka dengan makanan manis sebagai hadiah telah menghabiskan sayurnya. Hal ini mungkin akan membuat mereka makan sayurnya pada saat itu, tetapi akan punya dampak jangka panjang yang buruk bagi pola makan anak. Cara ini akan membuat mereka semakin menyukai makanan “hadiah” tersebut dan semakin tidak menyukai sayuran. Tugas orang tua hanya menawarkan, jangan diberi tekanan atau mereka hanya akan semakin enggan. Biarkan mereka merasa punya kontrol atas apa yang mereka masukkan ke dalam tubuh mereka. 

Variasi adalah kunci 

Anak yang pemilih butuh waktu perkenalan dengan satu jenis makanan sebanyak 30-1000 kali hingga akhirnya mereka berkenan untuk mencobanya. Jangan menyerah, Moms, terus tawarkan berbagai variasi bentuk dan masakan dari sayuran hingga akhirnya si Kecil bisa menerima. Seperti kata orang Jawa, “Witing tresno jalaran soko kulino.” 

Berikan Pilihan 

Orang tua memang yang berwenang ingin menyajikan apa sebagai makanan anak, tapi bukan berarti mereka tidak bisa diberikan kebebasan untuk memilih. Moms bisa berikan dua pilihan yang terkontrol pada mereka, seperti: “Adek mau makan malam dengan sayur bayam dan ayam atau ayam dan wortel?” 

Makan Bareng Keluarga 

Pola makan orang tua punya dampak langsung pada preferensi makan anak. Makanya Moms, supaya si Kecil mencintai sayurannya, sering-seringlah makan bareng si Kecil dan berikan contoh bahwa orangtuanya pun sangat menikmati memakan sayurannya. Meskipun awalnya dia ogah-ogahan, jika orang tuanya terlihat senang ketika memakan sayurannya, dia pun akan berminat untuk mencoba. 

Selain 4 tip di atas, untuk anak yang sudah balita, Moms juga bisa libatkan mereka dalam proses pembuatan makanannya. Mulai dari memilih sayur yang akan dibeli, memotong-motongnya, hingga ikut membantu memasak di dapur. Apa pun yang Moms putuskan coba lakukan, sabar dan percayalah, hasil tidak akan mengkhianati usaha. Semangat!