Kebijakan sekolah dari rumah untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 mau tak mau meningkatkan penggunaan gadget pada anak. Persoalannya, membiarkan anak berlama-lama menatap layar gadget bisa berakibat buruk bagi kesehatan dan perkembangannya, seperti meningkatkan obesitas, menurunnya kualitas tidur, dan menimbulkan masalah pada mata anak. Bahkan. penelitian dari Kanada juga menemukan bahwa anak usia preschool yang melihat layar gadget lebih dari dua jam sehari berisiko terkena ADHD. 

Ada tiga gangguan akibat menatap layar biru terlalu lama, pertama myopi (rabun jauh). Di Benua Asia, remaja dan dewasa yang memiliki rabun jauh mencapai 90% lho, Moms. Sebuah penelitian Ophthalmology pada 2019 menunjukkan bahwa terdapat peningkatan penderita rabun jauh di dunia,  yang disebabkan oleh ekspos berlebihan layar terhadap mata, membaca buku dari jarak dekat, dan terlalu banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan. Penelitian ini juga menemukan bahwa banyak waktu yang dihabiskan di luar ruangan saat kecil, dapat memperlambat gejala rabun jauh.

Kedua, digital eye strain, yaitu kondisi akibat mata terlalu lama menatap layar. Gejalanya adalah mata kering dan gatal, pandangan rabun, disertai sakit kepala. Gejala ini sementara dan tidak mengakibatkan kerusakan permanen pada mata. 

Ketiga, gangguan tidur. Masifnya penggunaan gadget belakangan ternyata dapat mengganggu kualitas tidur, Moms. Padahal tidur penting untuk perkembangan di masa kanak-kanak. 

Tapi kita tahu penggunaan gadget tidak bisa dihindarkan. Semua aktivitas anak, termasuk belajar banyak melibatkan gadget. Tapi,  tenang Moms, berikut beberapa cara yang bisa diterapkan untuk menanggulangi gangguan-gangguan mata akibat penggunaan gawai.

  1. Mengikuti aturan 20-20-20; mengalihkan pandangan dari layar tiap 20 menit untuk melihat benda sejauh 20 kaki selama 20 detik. Bila perlu, set timer.
  2. Menghindari penggunaan layar di bawah cahaya terik, di mana mata harus fokus secara ekstra sehingga mata menjadi tegang
  3. Menyesuaikan brightness dan contrast pada layar dengan kondisi tempat senyaman mungkin
  4. Mengingatkan anak untuk duduk dengan postur yang tegak. Postur yang buruk dapat memperburuk ketegangan otot dan sakit kepala yang diasosiasikan dengan eye strain atau ketegangan mata
  5. Mengawasi anak agar melihat layar dengan jarak 18 – 24 inci
  6. Mengingatkan anak untuk berkedip saat melihat layar