"Bagaimana kalau..." adalah frasa yang sering menghinggapi seorang wanita yang sedang hamil. Berbagai skenario negatif dan hal-hal buruk yang terjadi di luar perkiraan seringkali berseliweran di benak para Moms yang sedang hamil. Apakah Moms juga merasakannya? Tenang saja, Moms tidak sendirian. Banyak Moms lain yang sedang hamil pun acap kali tidak bisa mengontrol pikiran negatif yang hinggap di kepala mereka. Tapi tahukah, Moms, sebenarnya banyak di antara kekhawatiran yang Moms rasakan itu ada solusinya, lho! Nah, daripada Moms tenggelam dalam kekhawatiran berlebihan dan stres yang berbahaya untuk janin, mari kita simak bersama ulasannya. 

Khawatir Bayinya Lahir Cacat 

Kekhawatiran ini adalah kekhawatiran yang menempati posisi teratas kekhawatiran para ibu yang sedang hamil. Cacat lahir adalah kondisi yang terjadi akibat multifaktor, mulai dari genetik, faktor lingkungan, dan tentu saja kecukupan nutrisi. Untuk menghindarinya, Moms bisa mengonsumsi asam folat dan juga asam lemak omega 3 yang bisa mendukung pertumbuhan janin yang baik. 

Keguguran 

Calon Moms yang pernah mengalami keguguran sebelumnya, akan merasakan kekhawatiran yang sama saat dia hamil kembali. Tapi jangan terlalu fokus pada pengalaman yang lampau, ya, Moms. Sebaiknya fokuskan pikiran pada saat ini, dan semampunya menjaga asupan gizi seimbang, cukup istirahat, dan hindari melakukan hal-hal yang memicu stres berlebih, seperti pindah rumah atau merencanakan event yang besar. 

Takut Sakit Saat Melahirkan 

Sebenarnya, rasa sakit saat melahirkan adalah sesuatu yang normal dan tidak bisa dielakkan. Setiap orang pun memiliki ambang batas rasa sakit yang berbeda-beda. Nah, tapi bukan berarti tidak ada yang bisa dilakukan untuk mengatasi ini, Moms. Persepsi dan respon kita terhadap rasa sakit itu sendiri bisa diubah dengan latihan. Moms bisa mencari tahu lebih banyak tentang “gentle birth” untuk mengetahui bagaimana caranya mempersiapkan kehamilan dan persalinan yang lembut dan minim rasa sakit. 

Tidak Pantas Menjadi Ibu 

Ini adalah hal yang sering dikhawatirkan oleh seorang wanita pada kehamilan pertamanya. Ketakutan akan membahayakan dan gagal mendidik anak seringkali membuat calon Moms mempertanyakan apakah dirinya pantas menjadi ibu. Saya sendiri percaya, alasan Tuhan menitipkan anak pada seorang wanita adalah karena wanita itu punya potensi untuk melakukannya dengan baik. Alih-alih tenggelam dalam kerendahdirian, Moms punya waktu 9 bulan untuk mencari tahu apa saja hal-hal yang harus Moms ketahui untuk merasa siap. Ketika waktunya tiba, percaya dirilah bahwa Moms sudah melakukan yang terbaik yang Moms tahu. Nah, bagaimana, sudah berkurang khawatirnya?