Olahraga jika ingin sehat dan panjang umur. Itu memang benar. Aktivitas olahraga merupakan salah satu cara agar Moms selalu sehat. Namun, bagaimana berolahraga kalau si Kecil sebentar-bentar menangis? Belum lagi, mengurus soal membereskan pekerjaan rumah tangga. Lebih tidak punya waktu lagi jika Moms juga bekerja. Menyeimbangkan waktu antara urusan rumah dan pekerjaan saja sudah membuat pusing kepala. Hal tersebut antara lain keluhan para Moms untuk waktu berolahraga
Kabar gembiranya Moms, ternyata ada cara lain Moms bisa tetap sehat dan memiliki usia panjang. Ternyata mudah, kok.
Tak cukup hanya olahraga
Demi meraih kesehatan, pakar olahraga menyarankan berlari, bersepeda atau jogging, secara rutin. Setidaknya aktivitas ini dilakukan 5 hari dalam seminggu dengan durasi sedikitnya 30 menit. Namun sebuah penelitian yang diterbitkan oleh British Journal of Sports Medicine baru-baru ini mengungkapkan, olahraga rutin saja tidak cukup menjamin Moms bisa sehat dan memiliki panjang usia.
Keith Diaz, peneliti dan asisten profesor kedokteran perilaku dan direktur laboratorium pengujian latihan di Pusat Kesehatan Kardiovaskular Perilaku di Universitas Columbia di New York mengatakan, rutin berolahraga itu merupakan kebiasaan yang baik untuk kesehatan. “Tapi olahraga ini sesungguhnya hanya berkontribusi sekitar 2%. Bagaimana cara seseorang menghabiskan sisa hari juga penting diperhitungkan. Jadi, jika seseorang berolahraga selama 30 menit, tetapi kemudian ia duduk saja selama 98% dari sisa hari itu, maka dia tidak akan mendapatkan manfaat kesehatan apa pun," katanya.
Mengapa tidak banyak bergerak selama 11-12 jam sehari dapat membatalkan efek bermanfaat dari olahraga? Salah satu teori menyebutkan ini berkaitan dengan kerja dan fungsi otot. Otot adalah kunci dalam mengatur proses tertentu dalam tubuh, seperti mengeluarkan gula dari aliran darah dan memecah lemak di dalamnya. Jadi, ketika otot tidak bekerja, maka proses penting itupun ikut berhenti.
Oleh sebab itu, selain olahraga, Moms juga penting melakukan aktivitas fisik ringan sepanjang hari itu. Aktivitas ini dapat berupa ringan berjalan di seputar rumah, berkebun, berbelanja bahan makanan, melipat cucian dan menyedot debu. Setiap gerakan penting dan bermanfaat.
Bergerak dan bergerak untuk umur panjang
Pertanyaan selanjutnya: Seberapa banyak aktivitas yang dibutuhkan untuk mengurangi risiko kematian dini? Untuk menjawabnya, para peneliti mempelajari data dari enam penelitian yang melibatkan lebih dari 130.000 orang peserta. Masing-masing peserta dipasangkan alat pelacak aktivitas selama tujuh hari berturut-turut. Dengan cara ini akan memberikan gambaran tentang rutinitas harian mereka.
Penelitian ini dilakukan hingga 14 tahun. Di dalam rentang waktu, sebanyak 3.892 peserta meninggal, sehingga memungkinkan para peneliti untuk menganalisis kombinasi waktu yang dihabiskan sehari-hari dari mereka yang aktif dan tidak aktif dikaitkan dengan kematian.
Dari hasil penelitian tersebut akhirnya didapatkan formula aktivitas harian yang diperkirakan bisa menurunkan kematian dini hingga 30 persen, seperti di bawah ini:
- 55 menit latihan, 4 jam aktivitas fisik ringan dan 11 jam duduk
- 13 menit latihan, 5,5 jam aktivitas fisik ringan dan 10,3 jam duduk
- 3 menit latihan, 6 jam aktivitas fisik ringan dan 9,7 jam duduk
Menurut Sebastien Chastin, peneliti utama di penelitian yang juga merupakan profesor dinamika perilaku kesehatan di Universitas Glasgow Caledonian di Skotlandia, formula tersebut di atas memberikan keseimbangan yang tepat antara olahraga sedang hingga berat dan duduk untuk membantu orang menjalani hidup yang lebih lama dan lebih sehat. “Untuk sisa waktu yang tersisa harus dihabiskan untuk bergerak sebanyak mungkin, dan mendapatkan tidur malam yang nyenyak,” katanya.
Dengan temuan ini mematahkan pendapat bahwa seseorang harus olahraga berkeringat hingga berjam-jam per hari untuk hidup sehat. Moms, bisa mencapai profil kesehatan yang sama dengan mereka yang rajin olahraga ke gym dengan banyak melakukan aktivitas fisik ringan dalam rutinitas harian. “Tidak semua orang bisa meluangkan waktu berolahraga hingga 30 menit per hari,” ujar Diaz. “Dengan temuan ini bisa dikatakan: ‘Tidak apa-apa jika Moms tidak bisa berolahraga dengan durasi selama itu atau tidak melakukan olahraga, masih ada cara lain untuk sehat. Moms masih dapat menurunkan risiko kematian dengan cara bergerak dan bergerak sepanjang hari,” kata Diaz menyarankan.