Menjemur bayi di bawah sinar matahari pagi memang bukanlah sebuah ”kewajiban” bagi bayi baru lahir. Tapi, kebanyakan orangtua melakukan rutinitas ini. Memang sih Moms, ada manfaat yang dapat diambil dengan kegiatan tersebut. Pastinya, ada 3 manfaatnya yakni: 

Pertama, mengurangi efek kuning pada bayi baru lahir. Sinar matahari memiliki spektrum biru yang bermanfaat mengurai bilirubin pada darah. Bayi yang baru lahir, umumnya memiliki kecenderungan kuning pada usia 24 jam hingga 7 hari setelah kelahiran. Ini yang dinamakan kuning fisiologis karena organ hati belum berfungsi sempurna dalam mengolah bilirubin. Bilirubin ini berasal dari proses pemecahan sel darah merah yang memang dilakukan secara berkala oleh tubuh.  Nah, tingginya kadar bilirubin inilah yang menyebabkan bayi menjadi kuning. Untuk itu, bila dicermati, setiap bayi baru lahir akan mengalami peningkatan jumlah bilirubin dan grafiknya akan meningkat terutama pada hari ketiga, kemudian menurun dan kembali normal pada hari ke tujuh.  Setelah hari ke tujuh, umumnya bayi tak kuning lagi. Sebab, sekitar 3 – 4 hari setelah lahir, organ hatinya baru matang dan berfungsi sempurna.  

Manfaat kedua, menghangatkan tubuh bayi sekaligus membantu mengencerkan lendir pada tenggorokan. Pada bayi baru lahir, kerap terdengar suara ngrok-ngrok pada malam dan menjelang pagi hari.Kondisi ini dapat terjadi karena kurangnya kemampuan pembersihan lendir pada saluran nafas bayi dan bayi belum mempunyai refleks batuk yang baik, terutama pada bayi usia kurang dari 6 bulan. Untuk mengurangi gangguan tersebut dapat dengan memanfaatkan panas matahari pagi yang hangat. Sambil dijemur, tepuk-tepuklah atau lakukan pemijatan dengan lembut dari dada kiri dan kanan, mulai dari bagian bawah menuju ke bagian atas atau sekitar wilayah leher.

Ketiga, sinar matahari pagi bermanfaat merangsang produksi vitamin D yang bermanfaat untuk penyerapan kalsium serta pertumbuhan tulang dan gigi. Paparan sinar matahari yang dibutuhkan tak terlalu lama  sekitar 15 menit pada pagi hari.