Mengelola keuangan keluarga, terutama dalam hal belanja bulanan, gampang-gampang susah. Ini saya alami ketika di awal-awal pernikahan. Saat itu saya dan suami belanja bulanan di supermarket. Rencananya, kami ingin belanja untuk stok kebutuhan selama sebulan. Dalam pikiran saya, sekalian belanja banyak jauh lebih hemat daripada dicicil satu per satu. Namun, salahnya kami tidak membawa catatan, jadi asal ambil saja tanpa dilihat perlu atau tidak barang tersebut. Pokoknya ada tulisan diskon, kami masukkan ke dalam troli. Tiba di depan kasir, kami berdua tercengang karena isi troli penuh tapi kita enggak tahu apa saja yang dibeli. Alih-alih berhemat, kami malah sangat boros karena belanja melebihi bujet. Mau cancel pun enggak enak, jadi ya udah deh, terpaksa diselesaikan pembayarannya. 

Tiba di rumah, saya mikir, wah kalau begini ceritanya, ini sama saja dengan pemborosan. Saya berpikir keras bagaimana caranya bisa punya stok dalam sebulan tanpa keluar uang banyak dan barangnya tidak terbuang. Akhirnya, saya menemukan tip berikut ini:

1.Amati kebutuhan 

Saya mengamati kebutuhan apa saja yang harus saya cukupi untuk 1 bulan. Misalnya saja, beras. Dalam sebulan, saya menghabiskan beras berapa kilo. Kemudian minyak, gula, kopi, sabun mandi, pasta gigi, detergent, shampoo dan lain lain.

2. Catat keperluan

Berikutnya, saya mencatat semua keperluan dan kebutuhan saya apa saja yang sudah habis, jadi belanja berdasarkan kebutuhan semata bukan karena lihat ada diskon lumayan,  jadi ambil lebih dari kebutuhan.

3. Beli eceran

Tidak semua barang harus dibeli secara grosir. Kita harus memilih mana yang bisa dibeli dalam jumlah banyak di supermarket, dan mana yang bisa dibeli secara ketengan atau eceran di warung kelontong dekat rumah. Biar bagaimanapun kita harus membantu menghidupkan ekonomi tetangga ya dengan membeli dagangannya.

4. Buat anggaran 

Jadi, saya membuat anggaran belanja bulanan, cukup enggak cukup, bujetnya  harus segitu. Syukur- syukur lebih bisa jadi bisa dimasukkan ke dalam celengan buat dana darurat.

5. Big no untuk stok camilan. 

Snack, jajanan entah apa itu namanya, sebaiknya tidak dimasukkan ke dalam belanja bulanan. Karena kalau beli dalam jumlah banyak, ya habisnya bakal cepat juga malah jadi boros. 

6. Bandingkan harga

Iseng-iseng, tulis deh daftar belanjaan dan harganya serta bandingkan di antara satu supermarket dengan lainnya. Cari yang lebih murah. 

Saya baru bisa belanja bulanan cerdas itu saat memasuki usia pernikahan 6 bulanan, karena belajar dari kesalahan tiap bulan. Wajar sih menurut saya, karena kita kan enggak tahu kehidupan berumah tangga sebelumnya. Kalau sekarang sih,belanja bulanan sudah enggak pernah ke supermarket lagi tapi mengandalkan market place saja, karena lumayan hemat,  harga jauh lebih murah dari supermarket dan hemat waktu, barang bisa diantar langsung ke rumah, bisa COD pula. Uang lebihnya bisa disimpan buat tabungan. Kalau  kira- kira sudah dapat 2 gram, bisa dijadikan emas.